Penguatan UMKM, Mencegah Inflasi
ILUSTRASI Penguatan UMKM, Mencegah Inflasi.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Dilihat dari lokasinya, Jawa Barat menjadi provinsi dengan perkembangan investasi UMKM paling pesat, dengan nilai proyek senilai Rp 22,1 triliun.
Total kredit yang dikucurkan selama ini sebesar Rp 6,3 triliun dan hanya 18 persen yang disalurkan kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah.
Mengingat besarnya kontribusi UMKM terhadap penyerapan tenaga kerja, pihak Kementerian Investasi mendorong perbankan untuk dapat memberikan fasilitas permodalan yang lebih mudah.
JENIS USAHA UMKM
Beragam usaha UMKM ada di Indonesia. Pertama, UMKM di bidang fesyen yang banyak diminati karena merupakan kebutuhan pokok manusia. Bisnis fesyen sangat dinamis karena sesuai dengan fungsi, tren, selera dan lain-lain.
Kedua, UMKM di bidang kuliner juga mendominasi pasar Indonesia karena merupakan kebutuhan pokok manusia.
Ketiga, UMKM produk kecantikan yang saat ini sangat dibutuhkan perempuan.
Keempat, UMKM digital karena makin banyak kebutuhan digital.
Kelima, UMKM agribisnis juga berkembang karena Indonesia sebagai negara agraris.
Namun, ada beberapa usaha kecil yang kurang populer tapi sangat diperlukan masyarakat setiap hari meski kadang dipandang sebelah mata. Misalnya, kebutuhan sehari-hari seperti minyak goreng, sabun, dan bumbu dapur.
Saat ini di warung dan supermarket mudah ditemukan bumbu dapur yang telah dikemas produk manufaktur. Hal tersebut tentu memanjakan ibu-ibu untuk menggunakan bumbu dapur.
Produk manufaktur yang dikemas dengan baik dan tahan lama tentu dibuat perusahaan yang memiliki teknologi yang tidak sederhana. Harga teknologi dan mesinnya tentu tidak murah.
Contohnya, harga mesin pengemas untuk saset kurang lebih Rp 50 juta. Belum lagi teknologi yang digunakan untuk produk yang berkualitas dan tahan lama.
Produk bahan pangan yang berkualitas dan tahan lama terkait dengan izin edar dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Bahkan, harga dari produk tersebut sudah tertera di kemasan sehingga pembeli mengetahuinya.
Untuk itu, bagi pengusaha mikro, tidak mudah untuk membuat produk kemasan baik yang berkualitas dan tahan lama. Contoh, bumbu dapur (bawang putih, kunyit, ketumbar, terasi, dan lain-lain) dikemas dengan baik, tahan lama, berkualitas, dan mudah penggunaannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: