Menko Airlangga: Pagar Laut Proyek Ilegal, Bukan PSN! Pekerja Proyek Sebut Perintah Agung Sedayu Group
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto-Istimewa-
Sebanyak 3.888 orang nelayan yang menggantungkan hidup mereka pada laut, serta 502 orang pembudidaya di lokasi itu, terkena dampak langsung dari proyek ilegal ini.
Pekerja Sebut Pagar Laut Perintah Agung Sedayu Group
Sebelumnya, ada pengakuan dari pihak yang mengaku Jaringan Rakyat Pantura Mahasiswa-Nelayan Pemuda bahwa pemasangan pagar laut merupakan swadaya masyarakat untuk memecah ombak dan budidaya kerang.
Ya, polemik pagar laut di pesisir Tangerang terus bergulir. Selama berbulan-bulan tak ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas proyek misterius itu.
BACA JUGA:Penampakan Pagar Laut Tangerang yang Disegel Oleh KKP: Dasar Perairan Berupa Rubble dan Pasir
Sementara, pemerintah daerah dan provinsi saling melempar tanggung jawab terkait perizinan.
Namun, baru-baru ini, muncul petunjuk baru tentang sosok yang berada di balik perintah pembangunan pagar laut tersebut.
Dalam sebuah video yang diunggah di TikTok oleh akun @6angsyam, seorang pekerja yang terlibat dalam pembangunan pagar laut tersebut membuat pengakuan mengejutkan.
BACA JUGA:KKP Segel dan Hentikan Pembangunan Pagar Laut Lepas Pantai Tangerang
Ia menyebut bahwa perintah untuk membangun pagar datang langsung dari Agung Sedayu Group, perusahaan properti besar yang dikenal memiliki sejumlah proyek di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK).
Menurut pengakuannya, pagar tersebut dibangun di wilayah sekitar Pulau Cangkir, Banten.
Video tersebut memperlihatkan suasana di lokasi pembangunan pagar. Terlihat pula di sana para pekerja tengah merapikan ribuan batang bambu yang digunakan sebagai bahan utama pagar laut.
BACA JUGA:KKP Tegaskan Pagar Laut Misterius di Pantai Tangerang Ilegal
Pengakuan itu pun memicu berbagai spekulasi. Termasuk soal pembangunan pagar tersebut terkait erat dengan proyek pengembangan besar di kawasan tersebut dan kemungkinan hubungannya dengan PIK 2.
Seorang warga yang mengunggah video lain di akun TikTok @sedihrianahyadi juga menyatakan hal senada.
Ia pernah melihat beberapa mobil yang membawa material bambu ke lokasi pembangunan pagar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: