Dorong Kemandirian Industri Farmasi dan Alat Kesehatan Dalam Negeri, Satoria Pharma Juga Targetkan Penuhi Kebutuhan Internasional

Dorong Kemandirian Industri Farmasi dan Alat Kesehatan Dalam Negeri, Satoria Pharma Juga Targetkan Penuhi Kebutuhan Internasional

Perusahaan farmasi asal Pasuruan, Jawa Timur, PT Satoria Medika Industri, resmi memulai pembangunan pabriknya yang baru lagi di Pasuruan. --Istimewa

HARIAN DISWAY – Mendorong kemandirian industri farmasi dan alat kesehatan nasional, terutama infus, Satoria Pharma terus memacu produksinya. Menurut Managing Director PT Satoria Medika Industri Christian Hendra Setiawan, hal itu akan menjaga rantai pasok farmasi yang tangguh.

Selama ini, Satoria Pharma telah berupaya memperkuat serta memenuhi kebutuhan pasar produk infus nasional maupun internasional. Maka menambah produksi adalah salah satu cara untuk mencapai kapasitas produksi yang diinginkan.

Misalnya, kapasitas produksi infus Satoria Pharma mencapai 160 juta produk per tahun sudah ditargetkan meningkat secara bertahap menjadi 320 juta produk per tahun pada 2026 dan 2028.

BACA JUGA: Mudahnya Bayar Obat di Instalasi Farmasi dengan BRImo

"Jika sebelumnya tercatat sebagai yang terbesar di Indonesia, namun, jika kelak terpenuhi maka kapasitas produksi yang kami canangkan itu akan menjadikan Satoria Pharma sebagai produsen infus terbesar di ASEAN," kata Christian.
Christian Hendra Setiawan (tengah), Hany Sindu (kiri), dan Lin Ping bersama-sama melakukan prosesi secara sebagai simbolis pembangunan dengan ground breaking. --Istimewa

“Ya, kami tidak hanya ingin memenuhi seluruh permintaan nasional, tetapi internasional. Ekspor infus kami sudah dimulai ke Taiwan. Semoga dapat berekspansi ke negara-negara lainnya. Tak hanya di ASEAN tapi Yaman sampai Irak,” sambungnya.

Terkait dengan itu, perusahaan farmasi asal Pasuruan, Jawa Timur, itu membangun pabrik baru lagi di Pasuruan. Tepatnya di Sukorejo, Pandaan. Pada Selasa, 4 November 2025, dilakukan syukuran dimulainya pembangunan.

BACA JUGA: Cheng Yu Pilihan Pemilik Satoria Group Alim Satria: Zai Tian Yuan Zuo Bi Yi Niao, Zai Di Yuan Wei Lian Li Zhi

Dalam prosesi, Christian menyampaikan pernyataan resmi mewakili Presiden Direktur PT. Satoria Media Industri Alim Satria yang berhalangan hadir. Setelah itu, dilakukan potong tumpeng oleh Hany Sindu selaku Plant Director dan Lin Ping selaku Plant Manager.

Lantas ketiganya bersama-sama melakukan prosesi secara sebagai simbolis pembangunan dengan ground breaking. ”Kami berharap semua berjalan lancar, sukses, dan menjadi awal bagi kemajuan bersama,” katanya.

Dikatakannya, pabrik baru itu menempati lahan seluas 2 hektar. Ditargetkan pembanngunan akan selesai selama 2 tahun ke dapan atau pada 2027. ”Untuk mendukung kelancaran, kami gelontorkan dana sebesar Rp 300 miliar,” terangnya.
Potong tumpeng sebagai simbol dimulainya pembangunan fisik, tetapi diartikan sebagai tonggak awal bagi lahirnya komitmen untuk berkontribusi terhadap kemajuan industri alat kesehatan di Indonesia. --Istimewa

BACA JUGA: Prabowo Genjot Hilirisasi 21 Komoditas Bantu Industri Farmasi

Kelak dengan pabrik baru, pihaknya akan makin mampu memenuhi permintaan dalam negeri yang semakin meningkat. Setidaknya bisa mendukung program pemerintah yang menggalakkan pemberdayaan 10 ribu puskesmas yang melayani rawat inap.

Mengenai peluang pasar infus sendiri, Christian menyampaikan bahwa Indonesia memiliki peluang besar untuk pengembangan pasar infus. Tingkat penggunaan saat ini yang baru mencapai rasio 1 banding 1 terhadap jumlah penduduk. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: