Beijing Kucurkan Subsidi Barang Retail, Antisipasi Serangan AS
TOKO GAWAI di Beijing dikunjungi pembeli, 15 Januari 2025. Warga memanfaatkan subsidi harga dari pemerintah.-JADE GAO-AFP-
HARIAN DISWAY - Subsidi Pemerintah Tiongkok kini menyasar banyak barang-barang konsumsi. Termasuk untuk penanak nasi (rice cooker), microwave, dispenser, kulkas, laptop, hingga ponsel pintar. Negeri Panda itu sedang bersiap menghadapi badai ekonomi yang kemungkinan tiba tatkala Amerika Serikat (AS) resmi dipimpin Donald Trump.
Menurut kantor berita Agence France-Presse, Kamis, 16 Januari 2025, kebijakan tersebut digulirkan pekan lalu. Skemanya memang untuk mendongkrak pembelian barang-barang konsumsi dan barang yang kerap dipakai di level rumah tangga.
Karena itu, yang barang yang disubsidi pun makin banyak. Di luar kendaraan listrik, Beijing juga menyubsidi berbagai barang rumah tangga umum.
Para legislator berharap, kebijakan tersebut bisa membuat miliaran konsumen di Tiongkok mau menggelontorkan uang mereka. Caranya, makin konsumtif. Mau mengeluarkan duit untuk membeli barang. Agar roda perekonomian berputar.
BACA JUGA:Prabowo Bertemu Xi Jinping di Beijing, Ini Tujuh Kesepakatan Yang Ditandatangani
BACA JUGA:Prabowo Tiba di Beijing, Mahasiswa RI Sambut Antusias di Depan Hotel, Minta Foto Bersama
Sejumlah pengamat memandang bahwa pembelian barang konsumsi bisa menjadi penyeimbang krisis properti yang terjadi beberapa tahun belakangan ini.
Meski belum sepenuhnya menampakkan dampak, pusat perbelanjaan pun terlihat mulai dialiri konsumen. Termasuk di Sanlitun, salah satu kawasan komersial populer di Beijing. Di situ ada Li Ling, 25, perempuan yang sedang berbelanja.
STAF PEMASARAN XIAOMI (kiri) menjelaskan produk kepada konsumen di salah satu pusat perbelanjaan di Beijing, 15 Januari 2025. Smartphone termasuk barang yang mendapat diskon pemerintah.-JADE GAO-AFP-
Kepada AFP, Li Ling mengatakan bahwa kebijakan itu dipandangnya sebagai insentif dari negara. ’’Orang yang tidak punya duit bisa lega. Kebijakan itu membuat mereka mempertimbangkan untuk kembali berbelanja lagi,’’ ucapnya.
Beijing memang terus mengamati perkembangan pemerintahan AS di bawah Donald Trump. Sebab, Trump berjanji akan memberlakukan barang-barang Tiongkok sebagai balasan. Sebelumnya, Trump memang menuding Tiongkok melakukan praktik perdagangan secara tidak adil.
Ketegangan antara AS dan Tiongkok itu memang memunculkan kekhawatiran terjadinya perang dagang yang lebih luas.
BACA JUGA:Area Swakemudi di Beijing Kian Luas
BACA JUGA:KBRI Beijing Gelar Indonesia Fair, Tampilkan Produk Ekspor dan Kuliner Khas Tanah Air
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: