Menilik Ketegangan Perdagangan Tiongkok-AS di Era Trump 2.0
RIBUAN KONTAINER mengantre untuk diangkut pada kapal-kapal di Pelabuhan Qingdao, Provinsi Shandong, 25 Januari 2025. --
Langkah tersebut juga menargetkan sektor strategis seperti baterai, mineral penting, dan produk medis.
Kedua negara juga meluncurkan penyelidikan terhadap praktik perdagangan yang dianggap tidak adil. Termasuk dumping dan subsidi negara.
Nah, dalam kebijakan paling anyar, Trump mengatakan bahwa kenaikan tarif yang ditetapkannya bukanlah strategi negosiasi. Itulah yang akan dilawan habis-habisan oleh Tiongkok.
Meski belum mengungkapkan rencana detail, Kementerian Perdagangan Tiongkok sudah menyiapkan tindakan balasan. Mereka juga akan membawa kasus tarif itu ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
Ancaman lebih besar datang dari pernyataan Kementerian Luar Negeri Tiongkok. Mereka mengatakan bahwa pemberlakuan tarif itu akan merusak kerja sama bilateral di bidang pengendalian narkotika.
Pernyataan itu menimbulkan ketidakpastian baru tentang perundingan anti-narkotika kedua negara. Perundingan yang dilanjutkan setelah Biden bertemu Presiden Xi Jinping di San Francisco pada 2023.
Kelompok kerja AS-Tiongkok memang sepakat untuk memperketat regulasi terhadap tiga bahan utama fentanyl. Meskipun, langkah itu belum tampak efektivitasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: