Memahami Hoarding Disorder dan Cara Mengatasinya

Kondisi rumah yang penuh barang dapat menciptakan lingkungan tidak sehat dan menambah stres bagi penderitanya. Hoarding disorder bukan sekadar ketidakteraturan, melainkan tantangan psikologis -okayswag-Pinterest
Dukungan dari keluarga dan teman juga sangat penting dalam proses pemulihan. Karena penderita sering kali merasa terlindungi dan sulit mengambil langkah pertama sendiri.
Selain terapi, berbagai langkah praktis dapat dilakukan. Seperti membuat sistem penyortiran barang berdasarkan tingkat kegunaan.
Kemudian membatasi pembelian impulsif serta melibatkan orang terdekat dalam proses pembersihan rumah. Itu dapat membantu penderita secara perlahan mengurangi kebiasaan menyimpan barang.
BACA JUGA: World Mental Health Day: Cuaca Panas dan Kesehatan Mental Kita
Membiasakan diri untuk mendonasikan barang yang tidak lagi digunakan juga bisa menjadi cara efektif untuk mengurangi kedamaian emosional terhadap benda-benda tersebut.
Setiap orang berhak hidup dalam lingkungan yang nyaman dan sehat. Hoarding disorder bukan sekadar tentang menumpuk barang. Melainkan bagaimana seseorang menghadapi ketakutan, kehilangan, dan menjalani hidupnya.
Dengan kesadaran, dukungan, dan bantuan yang tepat, penderita dapat kembali mengendalikan kehidupan mereka. Satu ruang demi satu ruang, satu barang demi satu barang. (*)
*) Mahasiswa magang dari prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Terbuka Surabaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: