Hari Trenggiling Sedunia: Ini 11 Fakta Hewan Mamalia Pemakan Jutaan Serangga

Memperingati Hari Trenggiling Sedunia, ini 11 fakta hewan mamalia pemakan jutaan serangga. -Youtube-National Geographic
Penayangan video milik WildAid itu berfungsi sebagai kampanye untuk mengajak masyarakat menjaga keberadaannya di alam, serta berhenti membeli daging atau sisiknya. Sebab, trenggiling termasuk hewan yang dilindungi.
7. Proses Perawatan Anakan
Fungsi ekor tidak hanya untuk pertahanan diri atau sekadar menggenggam ranting pohon. Ekornya yang panjang menjuntai juga bisa berfungsi untuk menggendong bayinya. Bayi trenggiling suka bergelantungan di ekor atau punggung induknya.
BACA JUGA: Kasus Nyoman Sukena: Perlunya Edukasi dan Pendekatan Bijak dalam Menangani Hewan Dilindungi
Selain itu, sang induk biasanya akan melindungi anak-anaknya dengan cara meletakkannya di lubang bawah tanah atau di lubang pohon. Lalu, anakan trenggiling akan tinggal dengan induknya sampai saat memasuki usia 2 tahun dan matang secara seksual.
Berat bayi yang baru lahir sekitar 0,75 pon dengan ukuran 6 inci. Layaknya mamalia pada umumnya, si induk akan terus menyusui bayinya, bahkan ketika sudah bisa memakan rayap atau semut, sekitar usia 1 bulan.
8. Sisik yang Beratnya 20 Persen dari Tubuhnya
Sisik mamalia ini beratnya bisa mencapai 20 persen dari total berat tubuhnya. Sisiknya mengandung zat psikotropika dan zat pereda nyeri. Sebab itu, sisiknya menjadi incaran para pemburu yang ingin memperdagangkannya secara ilegal.
BACA JUGA: Tip Atasi Masalah Obesitas pada Hewan Peliharaan
Berat tubuh trenggiling bermacam-macam tergantung jenisnya. Contohnya, trenggiling pohon perut hitam yang berukuran paling kecil, beratnya sekitar 1,6 kilogram. Kemudian, trenggiling tanah raksasa yang paling besar bisa mencapai 33 kilogram.
9. Ada 3 Spesies yang Statusnya Sangat Terancam Punah
Saat ini, sudah ada 3 spesies yang berstatus sangat terancam punah menurut IUCN Red List of Threatened Species (Daftar Merah Spesies Terancam IUCN). IUCN adalah sebuah lembaga internasional yang bergerak di bidang konservasi alam.
Spesies tersebut adalah Trenggiling Sunda (Manis javanica), Trenggiling Filipina (Manis culionensis), serta Trenggiling Tiongkok (Manis pentadactyla). Dengan mengetahui Hari Trenggiling Sedunia, manusia bisa lebih waspada dengan jumlah populasi 3 spesies tersebut di alam.
10. Punya Ekor yang Berfungsi Sebagai Pertahanan Diri
Selain mempunyai sisik keras seperti baja, ekornya yang panjang bisa mengeluarkan cairan berbau busuk yang menusuk hidung. Bahkan, baunya bisa lebih menyengat dari kaos kaki busuk atau bau sigung.
BACA JUGA: Hari Hewan Sedunia 4 Oktober: Sejarah, Tujuan dan Tema Peringatan 2024
Cairan tersebut akan melindungi hewan ini dari serangan hewan predator yang bisa membahayakan kehidupannya maupun anak-anak trenggiling yang masih kecil. Predator akan pergi jauh dengan sendirinya karena mencium bau yang membuatnya tidak nyaman.
11. Ada 8 Spesies Trenggiling di Seluruh Dunia
Fakta terakhir, ada sekitar 8 spesies trenggiling di dunia. Ada 4 spesies trenggiling berasal dari Afrika, seperti trenggiling tanah (Smutsia temminckii), trenggiling tanah raksasa (Smutsia gigantean), trenggiling pohon perut hitam (Phataginus tetradactyla), dan pohon perut putih (Phataginus tricuspis).
Kemudian, sebanyak 4 spesies lainnya berasal dari Asia, seperti trenggiling Sunda (Manis javanica), Tiongkok (Manis pentadactyla), Filipina (Manis culionensis), dan India (Manis crassicaudata).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber