Vegan Festival 2025: Kampanye Gaya Hidup Sehat dan Berkelanjutan di Surabaya

Salah satu booth makanan di Vegan Festival yang menghadirkan menu makanan berbasis plant base. -Moch Sahirol Layeli-HARIAN DISWAY
SURABAYA, HARIAN DISWAY – Festival vegan terbesar di dunia kembali hadir di Surabaya. Vegan Festival bersama Bank Saqu resmi digelar di Exhibition Hall Grand City mulai 20 hingga 23 Februari 2025.
Mengusung konsep berbeda setiap tahunnya, festival ini bukan sekadar ajang kuliner, melainkan kampanye besar untuk meningkatkan kesadaran pola hidup vegan.
Event ini bukan main-main. Mengantongi rekor MURI dan LEPRID, Vegan Festival dihelat oleh Indonesia Vegetarian Society (IVS), Vegan Society of Indonesia (VSI), serta World Vegan Organisation (WVO).
Tahun ini, lebih dari 40.000 pengunjung ditargetkan hadir, dengan dukungan penuh dari Kementerian Ekonomi Kreatif, Kementerian Kesehatan, hingga berbagai sponsor ternama.
Tak hanya menyajikan ratusan tenant makanan vegan, festival ini juga menghadirkan sederet tamu VIP. Di antaranya, Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar, mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki T. Purnama, hingga psikolog anak ternama Prof. Dr. Seto Mulyadi. Kehadiran mereka bukan tanpa alasan—misi edukasi soal veganisme jadi agenda utama acara ini.
BACA JUGA: Hari Vegan Sedunia 1 November: Sejarah, Tujuan dan Cara Memperingatinya
BACA JUGA: Kenali Gaya Hidup Vegan dan Dampaknya bagi Kesehatan
Ramai Pengunjung: Vegan Festival diserbu pengunjung pada 20 Februari 2025. -Moch Sahirol Layeli-HARIAN DISWAY
Jika sebelumnya festival ini lebih banyak fokus pada kuliner, tahun ini Vegan Festival membawa angin segar. Tema Vegan Olympic menjadi magnet baru dengan serangkaian kompetisi olahraga dan seni. Ada Bank Saqu Vegan Power Run yang menantang peserta lari 5K dan 10K, serta turnamen basket 3x3 hingga kompetisi catur bertema vegan.
Tak ketinggalan, ada demo masak bersama Chef Wina dari Masterchef Indonesia dan sesi yoga serta pound fit yang dipandu instruktur spesialis. “Kami ingin menunjukkan bahwa gaya hidup vegan bukan hanya tentang makanan, tapi juga gaya hidup sehat dan aktif,” ujar Lewis Kosasih, Ketua Panitia Vegan Festival 2025.
Menariknya, tahun ini Vegan Festival juga meresmikan maskot resmi, Loobie. Maskot ini diharapkan bisa lebih dekat dengan anak-anak dan generasi muda dalam mengenalkan pola makan nabati sejak dini.
Ada alasan kuat mengapa pola makan vegan terus dikampanyekan. Data dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menunjukkan bahwa industri daging menjadi salah satu kontributor utama pemanasan global. Sejumlah 18 persen polusi tersebut datang dari peternakan. Mengalahkan industri konvensional yang hanya 16 persen.
BACA JUGA:Sekolah Ciputra Gelar Bazar Ramah Lingkungan, Ada Jajanan Vegan Sampai Mainan Tradisional
BACA JUGA:Aktivis Vegan Buang Susu ke Lantai Swayalan Ditangkap Polisi Inggris
Tampak dua pengunjung sedang memesan jajanan di salah satu booth makanan Vegan Festival. -Moch Sahirol Layeli-HARIAN DISWAY
Limbah peternakan berpotensi mencemari tanah dan air, sementara konsumsi daging dikaitkan dengan meningkatnya risiko penyakit degeneratif seperti kanker dan diabetes.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: