Quarter-Life Crisis di Kalangan Remaja Mitos atau Fakta?

Quarter-Life Crisis di Kalangan Remaja Mitos atau Fakta?

Fenomena quarter life crisis yang sering dialami oleh banyak kalangan remaja. -Freepik-Pinterest

Salah satu langkah penting adalah belajar menerima bahwa tidak semua hal harus segera ditemukan jawabannya. Hidup bukanlah perlombaan dan setiap orang tentu memiliki waktu serta prosesnya masing-masing. 

BACA JUGA: Seni sebagai Terapi, Ekspresi Diri untuk Kesehatan Mental

Menurunkan ekspektasi yang tidak realistis dan fokus pada perkembangan diri dapat membantu mengurangi tekanan yang dirasakan. Selain itu, penting bagi remaja untuk membangun lingkungan yang suportif. 

Berbicara dengan orang yang dipercaya seperti teman, keluarga, atau mentor, dapat membantu mereka menemukan perspektif baru dan merasa tidak sendirian dalam menghadapi tantangan. 

Meskipun quarter life crisis semakin nyata, hal ini bukanlah sesuatu yang harus ditakuti. Sebaliknya, fase ini bisa menjadi bagian dari proses pendewasaan yang membantu menemukan arah hidup yang lebih jelas. 

BACA JUGA: Curhat dan Dampaknya untuk Kesehatan Mental, Jangan Pendam Sendirian

Menyadari bahwa perasaan cemas dan bingung adalah hal yang wajar serta dengan pendekatan yang tepat, remaja bisa tumbuh menjadi pribadi yang lebih kuat serta siap menghadapi masa depan. (*)

*) Mahasiswa magang dari Prodi Sastra Inggris, Universita Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: