111 RW di Surabaya Bebas TBC, Dinkes Lanjutkan Skrining dan Penemuan Kasus

Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Nanik Sukristina.- Pemkot Surabaya-
Persiapan dan pelaksanaan Kampung Bebas TBC telah memasuki tahap skrining TBC melalui Portable X-Ray, skrining TBC berbasis wilayah dengan melibatkan Puskesmas, serta penemuan kasus secara aktif dan pasif.
”Tahap persiapan telah dilakukan pada tahun 2024 dan Januari 2025. Kemudian, dilanjutkan dengan tahap sosialisasi berupa roadshow tentang percepatan Kampung Bebas TBC Tingkat RW pada Februari 2025," ucap Nanik.
Nanik menambahkan, penanganan TBC di Surabaya dilakukan secara terpadu, komprehensif, dan berkelanjutan dengan melibatkan berbagai pihak.
Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, swasta, akademisi, penegak hukum, dan masyarakat juga tergabung dalam unsur Hexahelix.
”Penanggulangan TBC dilaksanakan melalui kegiatan promosi dan penyuluhan kesehatan, penemuan kasus TBC, surveilans TBC, pengendalian faktor risiko, penanganan kasus dan pemberian obat TBC, pemberian kekebalan, dan pemberian obat pencegahan TBC,” imbuhnya.
BACA JUGA:Wawasan Series Merdeka dari TBC Ajak Masyarakat Berkontribusi Melawan TBC di Indonesia
BACA JUGA:Jangan Remehkan Batuk dan Pilek Pada Anak, Bisa Jadi Tanda Awal TBC, Kenali Ciri dan Gejalanya
Untuk memastikan keberhasilan program ini, Dinkes Surabaya menetapkan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi dalam pembentukan Kampung Bebas TBC.
Pertama, capaian penemuan terduga TBC yang dilaporkan dengan target 100 persen pada tahun 2025.
Kedua, capaian penemuan kasus TBC yang dilaporkan dengan target 90 persen pada tahun 2025.
Ketiga, capaian Angka Keberhasilan Pengobatan TBC SO (TSR) dengan target 90 persen pada tahun 2025.
Keempat, capaian pemberian Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) pada kontak serumah dengan target 72 persen pada tahun 2025.
”Dan kelima, capaian Investigasi Kontak (IK) dengan target 90 persen pada tahun 2025,” papar Nanik. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: