Mengenal Upacara Melasti, Tradisi Menjelang Nyepi

Umat Hindu berkumpul untuk menjalankan Upacara Melasti, sebuah tradisi menjelang Nyepi. - SONY TUMBELAKA-AFP -
Amati Lelungan – Tidak bepergian atau keluar rumah, mencerminkan introspeksi diri.
Amati Lelanguan – Tidak menikmati hiburan, sebagai wujud pengendalian indria.
Sehari sebelum Nyepi, umat Hindu melaksanakan upacara pengerupukan yang ditandai dengan pawai Ogoh-ogoh, yaitu patung raksasa berwujud menyeramkan yang melambangkan sifat jahat atau buta kala. Setelah diarak keliling desa, ogoh-ogoh kemudian dibakar sebagai simbol penghancuran sifat buruk dalam diri manusia.
Ketika Nyepi tiba, seluruh aktivitas di Bali berhenti total. Bandara ditutup, jalanan sepi tanpa kendaraan, serta seluruh tempat usaha tutup. Tidak ada suara gaduh, lampu-lampu dimatikan, dan umat Hindu menjalani refleksi diri dalam keheningan.
BACA JUGA:KAI Daop 8 Surabaya Antisipasi Lonjakan Penumpang KAI Jelang Hari Raya Nyepi dan Awal Ramadan
BACA JUGA:JBT akan Tutup Jalan Tol Bali Mandara Tutup selama 32 Jam saat Hari Raya Nyepi 2024
Setelah melewati Nyepi, umat Hindu merayakan Ngembak Geni keesokan harinya. Pada hari ini, mereka saling bersilaturahmi, bermaaf-maafan, serta kembali menjalankan kehidupan dengan semangat baru dan hati yang bersih.
Dengan berbagai prosesi sakral ini, upacara Melasti tidak hanya menjadi tradisi tahunan, tetapi juga simbol pembersihan dan penyucian diri sebelum memasuki tahun baru yang lebih baik. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: