Visualisasi Jalan Salib di SMAK Santa Maria, Cara Siswa Songsong Paskah

Visualisasi Jalan Salib di SMAK Santa Maria, Cara Siswa Songsong Paskah

Visualisasi Jalan Salib oleh SMA Santa Maria Surabaya-Ananda Tiyas Safina-Harian Disway

Suasana berubah menegangkan ketika sosok Yudas Iskariot datang. Rasul yang berkhianat itu membawa pengawal yang siap menangkap Sang Guru. Dalam sekejap, Petrus bertindak nekat, menghunus pisaunya dan memotong telinga seorang penjaga.

Namun, dalam kasih-Nya, Yesus memilih jalan damai. Ia menyentuh luka itu dan menyembuhkannya.  

Dari sinilah Perjalanan Salib atau Via Dolorisa dimulai, menandai babak baru dalam kisah penderitaan-Nya. Ada empat belas pemberhentian, menggambarkan momen-momen yang membawa Yesus menuju puncak pengorbanan. 

BACA JUGA: Bawa Teater Tari The Wounded Cuts ke Rumah Banjarsari, Whani Dharmawan Refleksikan Pencarian Jati Diri

BACA JUGA: Persiapan Paskah Paroki Hati Kudus Yesus, Gongnya di Teater Penyaliban Yesus saat Jumat Agung

Di hadapan Pilatus, Yesus dijatuhi hukuman mati, sementara Barabas yang seorang penjahat justru dibebaskan. 


Barabas yang seorang penjahat dibebaskan, sementara Yesus dihukum mati, sebuah ketidakadilan yang menjadi simbol pengorbanan-Nya bagi umat manusia.-Ananda Tiyas Safina-Harian Disway

Yesus kemudian diarak di tengah cemoohan warga, memanggul salib yang semakin terasa berat di setiap langkahnya.  

Di antara kerumunan, sang ibunda, Maria, menyaksikan dengan hati yang pilu. Yesus jatuh untuk pertama kalinya, lalu bangkit dengan bantuan Simon dari Kirene, seorang pria sederhana yang tanpa ragu ikut memikul beban Sang Juru Selamat. 

Dalam perjalanan penuh luka itu, Yesus masih menyempatkan diri menasihati para perempuan yang menangisinya, meminta mereka untuk tidak berlarut dalam kesedihan. 

BACA JUGA: Panggung Eunoia: Teater Realisme dan Komedi Karya Mahasiswa UNESA

BACA JUGA : Visualisasi Jalan Salib Jumat Agung Gereja Katedral Surabaya Ingatkan Manusia Berkorban bagi Sesama

Namun, tubuh-Nya semakin lemah. Ia jatuh lagi, hingga akhirnya tiba di puncak Golgota.  Di sana, penghinaan mencapai puncaknya. 

Jubah-Nya dilucuti, dan tangan serta kaki-Nya dipaku ke kayu salib. Kaki yang selama ini melangkah ke tempat-tempat penuh kasih, kini terpaku dalam penderitaan, menanggung kesalahan umat manusia.  


Sebelum disalib, Yesus mengalami berbagai bentuk penghinaan, salah satunya adalah ketika jubah-Nya dilucuti oleh para serdadu Romawi.-Ananda Tiyas Safina-Harian Disway

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: