Tradisi Unik Lebaran Ketupat, Inilah Maknanya

Tips bikin ketupat awet dan tahan lama-Freepik-
HARIAN DISWAY - Lebaran ketupat merupakan salah satu tradisi saat hari raya Idulfitri. Biasanya, lebaran ketupat dilakukan pada hari ketujuh setelah Idulfitri dan menjadi momen berharga bagi masyarakat. Meskipun awalnya ketupat adalah jamuan untuk para tamu saat Idulfitri. Namun, sebagian besar masyarakat memanfaatkan momen Idulfitri untuk melestarikan tradisi nenek moyang sebagai bentuk penghormaran terhadap budaya dan nilai-nilai yang diwariskan.
Tak ada ajaran secara langsung dalam Islam tentang lebaran ketupat, tetapi tradisi ini memiliki makna mendalam bagi banyak orang. Ketupat atau yang biasa disebut kupat memiliki arti mengakui kesalahan atau mensucikan diri. Proaes pembuatan ketupat memakai beras yang direbus dengan anyaman janur atau daun kelapa. Bukan sekedar makanan, ketupat sebagai simbol rasa syukur atas hasil panen yang melimpah, serta pengungkapan penghormatan kepada tuhan atas segala nikmat yang diberikan.
BACA JUGA:Cara Membuat Ketupat Lebaran dari Beras, Lengkap dengan Tutorial Menyusun Anyaman
Momen tersebut dijadikan kesempatan untuk mempererat hubungan antar sesama. Berkumpul untuk saling memaafkan, berdamai, dan mengenang kenangan indah bersama. Tradisi ini sebagai momen untuk memperkuat ikatan sosial dan menghapus bentuk permusuhan.
Uniknya dari lebaran ketupat ini, masyarakat memiliki kepercayaan mengandung makna kultural yang kental. Beberapa orang mengamati kepercayaan tersebut bertentangan dengan logika, namun tetap menjadi bagian dari identitas budaya. Meskipun perkembangan zaman sudah sangat pesat, kepercayaan dan tradisi memiliki khas dan makna tersendiri.
BACA JUGA:Ingin Bikin Ketupat yang Empuk dan Tahan Lama? Ikuti Beberapa Tip ini!
Tradisi kupatan pertama kali dikenalkan oleh Sunan Kalijaga saat menyebarkan agama Islam di Tanah Jawa. Beliau ulama pertama kali yang memperkenalkan dua kali bakda (Lebaran), yaitu tanggal 1 Syawal bertepatan dengan Idulfitri dan bakda kupat setelah 7 hari terhitung sejak Idulfitri. (*)
*) Mahasiswa Magang Jurusan Sastra Indonesia Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: