Wagub DKI Jakarta, Rano Karno Tak Larang Pendatang Mengadu Nasib di Jakarta, Asal...

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno bersyukur kondisi momen Idul Fitri 1446 Hijriah di Jakarta dan tranporstasi mudik gratis berlangsung lancar-disway.id/Candra Pratama-
HARIAN DISWAY – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno menyampaikan bahwa tidak ada larangan bagi siapapun yang ingin mengadu nasib dengan menetap di Jakarta.
Kendati demikian, Rano Karno juga mengingatkan agar pendatang yang ingin mengadu nasib di Jakarta untuk membekali diri dengan keterampilan atau skill dalam bekerja.
"Tapi memang kalau ingin mengadu nasib di sini, minimal harus punya keterampilan, punya skill," kata Rano pada Senin, 31 Maret 2025 di Balaikota dikutip dari Disway.id.
Karena menurutnya jika pendatang baru membawa skill atau keterampilan dalam bekerja, mereka akan mampu bersaing dengan masyarakat yang ada di Jakarta.
BACA JUGA:Shadow Economy, Menyelamatkan Pengangguran atau Berisiko Besar
BACA JUGA:Yang Balik Lebih Banyak dari Yang Mudik, Ada Indikasi Aliran Urbanisasi?
BACA JUGA:Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Melalui Penguatan Blue Economy
Mengutip dari apa yang disampaikan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, Rano mengatakan bahwa Jakarta merupakan kota yang terbuka bagi siapapun.
"Nanti insya Allah kalau kembali ke Jakarta, Pak Gubernur juga bilang kita tidak akan melarang orang untuk tidak datang ke Jakarta, silahkan saja datang ke Jakarta," ucap Rano.
Di tempat yang terpisah Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (PM), Muhaimin Iskandar mengatakan bahwa pendatang harus mempersiapkan diri dan berinovasi jika ingin datang ke daerah tujuan urbanisasi seperti Jakarta.
"Tentu kita berharap siapapun yang diajak ikut bergabung ke Jakarta benar-benar menyiapkan diri, jangan pindah Jakarta tapi tidak bisa lebih inovatif," kata Muhaimin usai salat Idulfitri di Masjid Istiqlal Senin, 31 Maret 2025 yang dikutip dari Antara.
Dengan demikian, jelas pria yang akrab disapa Cak Imin tersebut, pendatang daerah tujuan urbanisasi tidak menjadi beban pemerintah daerah, melainkan para pendatang tersebut dapat menjadi solusi ekonomi bagi daerah yang didatangi. (*)
BACA JUGA:Geliat Koperasi Desa Merah Putih dalam Mengerahkan Perekonomian Bottom-up
BACA JUGA:Pengangguran Terdidik; Ancaman Para Wisudawan di Tengah Badai PHK
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: