Menggabungkan Niat Puasa Enam Hari Syawal dengan Qadha Puasa Ramadan: Bolehkah?

Menggabungkan Niat Puasa Enam Hari Syawal dengan Qadha Puasa Ramadan: Bolehkah?

Maksimalkan ibadah di bulan Syawal dengan memahami cara terbaik menunaikan puasa setelah Ramadan.-Bimbel Rumah Kita-

Mereka berargumen bahwa selama seseorang berpuasa di bulan Syawal, ia termasuk dalam cakupan Hadis tersebut.

BACA JUGA: 4 Keutamaan Puasa Syawal, Setara dengan Berpuasa Selama 1 Tahun

Syekh Ali Jum’ah, ulama kontemporer Mesir, juga menyebut bahwa Hadis tentang puasa enam hari Syawal bersifat umum, tidak secara eksplisit menyebut bahwa puasa tersebut harus murni sunnah.

Pendapat ini memudahkan orang-orang yang memiliki banyak utang puasa Ramadan, seperti ibu menyusui atau wanita yang mengalami haid panjang.

2. Tidak Boleh Digabung

Ulama lain, seperti Imam As-Syafi’i sendiri dan Syekh Ibnu Utsaimin, tidak memperbolehkan menggabungkan niat. 

BACA JUGA: Mengenal Berbagai Aspek Lebaran Effect Pasca Hari Raya

Mereka menekankan bahwa dalam Hadis disebutkan "barangsiapa yang berpuasa Ramadan, lalu mengikutinya dengan enam hari di Syawal". 

Kata "lalu" (tsumma) dipahami sebagai urutan: Ramadan harus dituntaskan dulu, termasuk Qadha-nya, baru puasa Syawal bisa dimulai.

Mazhab Hanafi dan sebagian Hanbali juga menyarankan memisahkan niat agar ibadah sunnah dan wajib tidak tercampur. 

BACA JUGA: 5 Tradisi Lebaran Unik di Berbagai Daerah di Indonesia

Menurut mereka, niat Qadha dan niat sunnah memiliki bobot yang berbeda dan sebaiknya tidak dicampur agar masing-masing mendapatkan pahala penuh.

Solusi Bijak

Melihat perbedaan ini, apa solusi terbaik?

Jika Anda punya cukup waktu di bulan Syawal, utamakan menyelesaikan Qadha terlebih dahulu, lalu lanjutkan dengan puasa Syawal secara terpisah. 

BACA JUGA: 5 Kue Lebaran yang Populer saat Idulfitri, Yang Mana Favorit Anda?

Ini adalah jalan tengah yang paling aman dan insyaAllah mendapat pahala penuh untuk dua-duanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber