Kenapa Orang Suka Nonton Video ASMR? Ini Penjelasannya!

Kenapa Orang Suka Nonton Video ASMR? Ini Penjelasannya!

Di YouTube dan TikTok, konten ASMR hadir dalam beragam bentuk. --Pinterest

HARIAN DISWAY - Mungkin Anda pernah melihat seseorang memakai headphone, menatap layar dengan tenang, sementara di videonya hanya ada orang yang membisikkan kata atau mengetuk benda pelan-pelan.

Di saat sebagian orang bingung, sebagian lainnya justru merasa rileks dan bisa tertidur. Fenomena ini dikenal sebagai ASMR, dan makin hari, jumlah penggemarnya terus bertambah.

ASMR, singkatan dari Autonomous Sensory Meridian Response, merujuk pada sensasi kesemutan lembut di bagian belakang kepala, leher, atau tulang belakang yang dirasakan sebagian orang ketika mendengar atau melihat rangsangan tertentu.

BACA JUGA: 7 Lagu Suga BTS yang Underrated, Dihindari karena Angkat Tema Kesepian dan Kesehatan Mental

Sensasi ini biasanya dipicu oleh suara pelan seperti bisikan, ketukan, gesekan, atau gerakan berulang seperti menyikat rambut, membolak-balik halaman buku, bahkan makan dengan suara yang terdengar jelas.

Di YouTube dan TikTok, konten ASMR hadir dalam beragam bentuk. Ada yang fokus pada suara bisikan, ada juga yang menampilkan roleplay seperti pemeriksaan dokter, pelayan salon, atau sesi meditasi.

Satu hal yang menyatukan semuanya: ketenangan dan repetisi. Meski tampak sederhana, daya tariknya luar biasa. Beberapa kanal ASMR memiliki jutaan pelanggan, dan kontennya bisa ditonton hingga ratusan juta kali. Lalu, kenapa banyak orang menyukainya?

BACA JUGA: Curhat dan Dampaknya untuk Kesehatan Mental, Jangan Pendam Sendirian

Alasan utamanya adalah efek menenangkan. Dalam dunia yang bising dan penuh distraksi, ASMR menawarkan ruang sunyi yang intim.

Suara-suara lembut dan ritme pelan membantu menurunkan detak jantung, mengurangi kecemasan, dan meningkatkan kualitas tidur. Tentang hal ini ada studi tahun 2018 dari University of Sheffield.

Bahwa individu yang mengalami Autonomous Sensory Meridian Response (ASMR) menunjukkan penurunan detak jantung rata-rata sebesar 3,14 denyut per menit setelah menonton video ASMR, dibandingkan dengan mereka yang tidak mengalami ASMR.

BACA JUGA: Meningkatnya Kesadaran Kesehatan Mental di Tahun 2025: Tips Menjaga Keseimbangan Emosi di Era Digital

Selain itu, partisipan melaporkan peningkatan perasaan rileks dan koneksi sosial. Penelitian ini menunjukkan bahwa ASMR memiliki efek fisiologis yang nyata, seperti penurunan detak jantung, yang sebanding dengan teknik pengurangan stres lainnya seperti musik dan mindfulness.

Namun, penting untuk dicatat bahwa efek ini terutama dirasakan oleh individu yang memang sensitif terhadap ASMR. Selain relaksasi, ASMR juga membantu orang merasa ‘ditemani’.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: