5 Cara Menghindari Social Comparison

5 Cara Menghindari Social Comparison

Media sosial bisa jadi ladang perbandingan tanpa henti, pelajari cara menyikapinya dengan sehat.-LittleBee80-Getty Images

Sementara itu, downward comparison, yaitu membandingkan diri dengan mereka yang dianggap kurang beruntung, juga sering terjadi, baik secara sadar maupun tidak. 

Dalam bentuknya yang negatif, perbandingan ini bisa menimbulkan rasa puas yang semu, bahkan bisa mendorong sikap merendahkan atau merasa lebih baik dari orang lain.

BACA JUGA: Glow Up Setelah Putus, Antara Self Love atau Balas Dendam Terselubung

Hal ini bisa menjauhkan Anda dari rasa empati dan membuat Anda kehilangan dorongan untuk berkembang karena merasa sudah ‘lebih baik’ dari orang lain.

Horizontal comparison terjadi saat Anda membandingkan diri dengan orang-orang yang dianggap setara, seperti rekan kerja, teman sebaya, atau orang dari latar belakang serupa. 

Sekilas, bentuk perbandingan ini terasa lebih netral dan tidak membuat Anda terlalu merasa lebih rendah atau lebih tinggi. Tapi dalam penggunaan media sosial, perbandingan sejajar bisa menjadi medan persaingan.

BACA JUGA: Pentingnya Afirmasi Positif Bagi Anak dan Siswa

Apa yang Bisa Anda Lakukan?


Langkah-langkah praktis agar tetap sehat secara mental di tengah banjir pencapaian orang lain di media sosial.-phkorotkova-

Menghindari perbandingan sosial di era media sosial mungkin terdengar mustahil. Tapi bukan berarti Anda tidak bisa mengelola dampaknya. Berikut beberapa langkah yang bisa membantu Anda tetap waras dan bahagia di tengah banjir unggahan pencapaian orang lain:

1. Bandingkan secara selektif

Tidak semua perbandingan itu buruk, asalkan dilakukan dengan sadar dan dalam konteks yang sehat. Jika Anda sedang merasa termotivasi dan stabil secara emosional, melihat orang lain yang lebih sukses bisa menjadi dorongan untuk berkembang.

Tapi jika Anda sedang lelah, merasa rendah diri, atau sedang mengalami masa sulit, perbandingan ke atas justru bisa membuat Anda semakin terpuruk. Penting untuk tahu kapan saatnya mengambil inspirasi, dan kapan saatnya menarik diri untuk menjaga kesehatan mental Anda.

BACA JUGA: Jadi People Pleaser, Ketahui Cara Halus Tapi Tegas untuk Mengatakan Tidak

2. Kembali ke nilai-nilai pribadi

Setiap orang punya definisi sukses yang berbeda. Luangkan waktu untuk menulis atau merenungkan nilai-nilai inti yang benar-benar penting bagi Anda.

Apakah itu keluarga, kesehatan, kreativitas, kontribusi sosial, atau kebebasan? Saat Anda yakin tentang nilai-nilai ini, Anda tidak akan mudah terombang-ambing oleh pencapaian orang lain.

Misalnya, jika Anda menyadari bahwa ketenangan batin adalah prioritas utama, maka unggahan tentang karier atau liburan mewah tidak akan terlalu memengaruhi emosi Anda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber