Paus Fransiskus Wafat, Berikut Nama-Nama Kandidat Kuat Penggantinya

Paus Fransiskus Wafat, Berikut Nama-Nama Kandidat Kuat Penggantinya

Potret mendiang Paus Fransiskus terlihat dalam sebuah misa di Katedral Buenos Aires pada 21 April 2025, setelah Paus Fransiskus wafat di Vatikan. Paus Fransiskus meninggal pada usia 88 tahun, sehari setelah kemunculannya pada Minggu Paskah--JUAN MABROMATA / AFP


Uskup Agung Portugis Jose Tolentino Mendonca selama Konsistori Umum Biasa untuk pemilihan kardinal baru pada 5 Oktober 2019 di Vatikan. Kardinal Mendonca adalah salah satu dari puluhan kandidat yang bersaing untuk jabatan tertinggi Vatikan.--Tiziana FABI / AFP

Mendonca menjabat sebagai Uskup Agung dan pernah memegang berbagai posisi penting di Vatikan. Ia dianggap sebagai suara muda di kalangan gereja dan mendorong para sarjana Alkitab untuk terbuka terhadap budaya modern, seperti musik dan film.

6. Matteo Zuppi (69 tahun, Italia)

BACA JUGA:Paus Fransiskus Muncul di Hadapan Ribuan Umat di Vatikan, Ucapkan Selamat Paskah


Kardinal Italia Matteo Zuppi, utusan perdamaian Paus Fransiskus untuk Ukraina. Ia adalah salah satu dari puluhan kandidat yang bersaing untuk jabatan tertinggi Vatikan--Olesya Kurpyayeva/ AFP

Diangkat sebagai Uskup Agung Bologna pada 2015 dan menjadi kardinal pada 2019, Zuppi merupakan utusan perdamaian Vatikan ke Ukraina. 

Ia sempat mengunjungi Moskow untuk misi kemanusiaan, meski belum menghasilkan kemajuan signifikan. Ia dikenal sebagai tokoh yang dekat dengan visi dan pendekatan Paus Fransiskus.

7. Mario Grech (68 tahun, Malta)

BACA JUGA:Mengenal Pneumonia yang Diderita Paus Fransiscus


Kardinal Mario Grech, sekretaris jenderal Sinode Waligereja, menghadiri misa kudus pada 29 Oktober 2023 di Vatikan. Kardinal Grech adalah salah satu dari puluhan kandidat yang bersaing untuk jabatan tertinggi Vatikan.--Tiziana FABI / AFP

Menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Sinode Para Uskup, Grech dikenal dengan pendekatan yang inklusif dan terbuka dalam menghadapi isu-isu Gereja masa kini. 

Ia juga mendorong partisipasi umat dalam proses sinodal dan dianggap sebagai pendukung reformasi struktural dalam Gereja Katolik.

Pemilihan Paus bukan sekadar keputusan teologis, melainkan juga mencerminkan dinamika geopolitik, budaya, dan arah moral Gereja Katolik ke depan. 

BACA JUGA:Paus Fransiskus Umumkan 14 Orang Kudus Baru, Termasuk 11 Martir Damaskus

Dunia kini menanti siapa yang akan memimpin kurang lebih 1,39 miliar umat Katolik di tengah berbagai tantangan global.(*)

*) Mahasiswa magang dari prodi Sastra Inggris, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: