Guilt Tripping, Manipulasi Emosional yang Sering Tak Disadari

Guilt Tripping, Manipulasi Emosional yang Sering Tak Disadari

Manipulasi Halus yang Bikin Kamu Merasa Bersalah, Waspadai Guilt Tripping!-IvanJekic-Getty Images Signature

BACA JUGA: 7 Tanda Pasangan Kamu Seorang Gaslighter, Hati-hati Manipulasi Emosi

  • Ketidakmampuan mengekspresikan kebutuhan atau rasa sakit secara langsung.
  • Ketakutan akan penolakan dan rasa tidak aman.
  • Pengalaman masa lalu yang membentuk pola komunikasi manipulatif.

Menariknya, pelaku guilt tripping tidak selalu sadar bahwa mereka sedang memanipulasi. Terkadang, ini menjadi cara bertahan dari rasa sakit atau kekecewaan.

Guilt Tripping dalam Berbagai Hubungan

Guilt tripping tidak hanya terjadi dalam satu jenis hubungan:

BACA JUGA: 3 Tanda Dirimu Toxic dalam Hubungan, Sadari dan Ubah Sekarang!

  • Orang Tua dan Anak: Orang tua mungkin berkata, “Mama sendirian terus di rumah,” untuk mendorong anaknya sering pulang.


Dalam hubungan percintaan, pasangan dapat menggunakan guilt tripping untuk mempertahankan perhatian atau kasih sayang-JackF-Getty Images

  • Hubungan Romantis: Pasangan bisa menggunakan rasa bersalah untuk mempertahankan perhatian atau kasih sayang.
  • Persahabatan: Teman bisa berkata, “Kamu selalu sibuk, aku pikir kamu sudah lupa aku,” saat kita tidak bisa hadir di suatu acara.
  • Lingkungan Kerja: Rekan kerja bisa mengatakan, “Aku bantu kamu minggu lalu, tapi sekarang kamu nggak bisa bantu aku?” untuk menekan Anda.

BACA JUGA: Toxic Productivity, Ketika Obsesi Menjadi Produktif Berujung Burnout

Cara Menghadapi Guilt Tripping

Menghadapi guilt tripping butuh kesadaran dan keberanian. Beberapa strategi yang bisa digunakan antara lain:

  1. Kenali tanda-tandanya. Sadari saat ada orang yang mencoba membuat Anda merasa bersalah tanpa alasan jelas.
  2. Tetapkan batasan. Jangan takut mengatakan “tidak” jika permintaan tidak sesuai dengan kapasitas Anda.
  3. Gunakan komunikasi yang positif. Gunakan kalimat seperti, “Saya merasa tidak nyaman saat kamu mengatakan itu.”
  4. Jangan langsung bereaksi. Ambil jeda sebelum menjawab, agar Anda bisa merespons secara logis.

5. Cari dukungan. Diskusikan dengan orang terpercaya atau profesional jika guilt tripping sudah memengaruhi kesehatan mental Anda. Guilt tripping mungkin terlihat sebagai hal kecil, tetapi jika terus dibiarkan, ia bisa merusak hubungan dan kesehatan mental. 

BACA JUGA: Mengatasi Toxic Work Culture

Memahami, mengenali, dan menghadapi guilt tripping dengan tegas bukanlah bentuk egoisme, melainkan langkah penting untuk menjaga kesejahteraan emosional Anda. (*)

*) Mahasiswa magang dari Prodi Sastra Inggris, Universitas Negeri Surabaya 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber