Hari Pekerja dan Tingkat Pengangguran di Indonesia

Hari Pekerja dan Tingkat Pengangguran di Indonesia

ILUSTRASI Hari Pekerja dan Tingkat Pengangguran di Indonesia.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Bukannya mengabulkan tuntutan para karyawan, manajemen PT Yihong  memilih untuk menutup pabrik. Karena perusahaan sudah tidak berproduksi lagi, sebanyak 1.126 karyawan pun di-PHK. 

Penutupan pabrik Yihong mengakibatkan jumlah pengangguran di Kabupaten Cirebon bertambah.  Pemerintah pun turun tangan, tetapi belum ada informasi yang jelas apakah PT Yihong telah beroperasi lagi atau tidak. 

Yang pasti, para mantan pekerja PT Yihong berharap agar perusahaan dibuka lagi dan mereka bisa kembali bekerja di sana. 

PENGANGGURAN 

Di tengah ketidakpastian global saat ini, perekonomian Indonesia menghadapi berbagai tantangan yang berat. Dua tantangan di antaranya adalah jumlah pengangguran yang meningkat dan iklim investasi yang belum kondusif. 

Ketidakpastian usaha meningkat karena tidak ada jaminan keberlanjutan dan keamanan investasi. Belum lagi, dunia usaha menghadapi tantangan hubungan industrial yang kompleks.

Dalam laporan World Economic Outlook edisi April 2025, angka pengangguran di Indonesia tahun 2025 diperkirakan mencapai 5,1 persen (7,42 juta angkatan kerja) atau naik jika dibandingkan dengan tahun 2024 yang sebesar 4,9 persen.

Dalam laporannya, IMF menyatakan bahwa perekonomian global kini berada dalam fase transisi besar akibat pergeseran sistem perdagangan internasional yang telah menopang ekonomi dunia selama lebih dari delapan dekade. Gelombang tarif baru dan ketidakpastian kebijakan memperburuk prospek pertumbuhan global secara signifikan.

Melihat kondisi ekonomi global yang masih diwarnai ketidakpastian dan makin memberikan tekanan terhadap perekonomian domestik, iklim investasi yang kondusif menjadi suatu keniscayaan. 

Kehadiran investasi langsung, baik PMDN (penanaman modal dalam negeri) maupun PMA (penanaman modal asing), menjadi sebuah kemewahan yang bisa membantu menahan kontraksi pertumbuhan ekonomi akibat tekanan ekonomi global. 

Tugas pemerintah saat ini idealnya memastikan investasi yang sudah berjalan tetap berjalan lancar dan bisa tumbuh berkembang. Di sisi lain, masih ada ruang bagi masuknya investasi baru ketika iklim usaha dan investasi di Indonesia tetap kondusif.

Belajar dari apa yang terjadi di PT Yihong dan beberapa perusahaan lain yang juga mengalami tantangan yang sama, Hari Pekerja Internasional pada 1 Mei 2025 bisa menjadi momentum bagi pekerja, pemberi kerja, dan pemerintah untuk duduk bersama dan berdiskusi bagaimana bisa ikut berkontribusi dalam upaya membangun iklim investasi yang kondusif. (*)


*) Tofan Mahdi adalah wartawan senior dan praktisi hubungan industrial di industri sawit.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: