Saatnya Kita Bicara Emas dan Freeport

ILUSTRASI Saatnya Kita Bicara Emas dan Freeport.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
”Whoever Has the Gold, Makes the Rules.”
(Roderick Usher, film The Fall of the House of Usher’s, Edgar Allen Poe)
APRIL 2025 ini harga emas dunia melonjak ke rekor tertinggi, mencapai USD 3.120,99 per troy ounce (1 troy ounce sama dengan 31,1035 gram. Jadi, harga per gram –USD 3.120,99 dibagi 31,1035– menjadi sekitar USD 100,3420 per gram).
Ketika artikel ini ditulis, laman harga-emas.org menyebut angka Rp 2.017.125 per gram emas.
Kenaikan itu, kita tahu, dipicu ketegangan geopolitik dan ekonomi. Terutama akibat kebijakan tarif resiprokal yang diterapkan Presiden AS Donald Trump terhadap sejumlah negara mitra dagang AS.
BACA JUGA:Harga Emas Antam, UBS, dan Galeri24, Naik di Akhir April!
BACA JUGA:Jelang Akhir April Harga Emas Turun Serentak, Saatnya Investasi
Penetapan tarif resiprokal itu memicu kekhawatiran inflasi dan ketidakpastian pasar global. Investor pun beralih ke emas sebagai aset safe haven. Itu mendorong meningkatnya permintaan dan harga logam mulia tersebut.
Emas kembali menjadi pilihan utama investasi. Tapi, saya tidak ingin membahas soal ekonomi dunia maupun politik. Tetapi, bicara tentang aset kebanggaan kita: PT Freeport Indonesia (PTFI).
MENGINTIP ”DAPUR” PTFI
Di lembah dan gunung yang dipeluk awan, nun di timur matahari terbit, tanah Papua menyimpan rahasia tua: logam yang membuat dunia berputar: tembaga, emas, dan perak. Di sanalah PTFI membawa keluar kekayaan yang telah berabad-abad diam dalam perut bumi.
BACA JUGA:Prabowo Resmikan Pabrik Pemurnian Logam Mulia PT Freeport di Gresik, Terbesar di Dunia
Mengelola Tambang Grasberg di Timika, Papua, PTFI menghasilkan produk emas yang tinggi secara volume maupun kualitas bijihnya. Juga, menghasilkan tembaga dalam jumlah besar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: