Santri Data

ILUSTRASI Santri Data. Hasanudin Ali adalah salah seorang santri yang bergelut dalam dunia data statistik. Ia kemudian mendirikan Alvara Research Center.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
RAMALAN almarhum Nurcholish Madjid tampaknya sudah lama menjadi kenyataan. Ia pernah bilang bahwa generasi baru NU akan banyak mewarnai pemikiran di negeri ini. Ramalan itu diungkapkan tahun 1980-an. Ketika stigma bahwa NU itu Islam ”ndeso” masih kuat. Di saat setiap ada orang Islam pinter lulusan sekolah umum dianggap Muhammadiyah.
Yang belum tahu siapa Nurcholish Madjid alias Cak Nur, ia adalah cendekiawan muslim saat itu. Orang Jombang yang menjadi tokoh pemikiran Islam modern di negeri ini. Santri lulusan University of Chicago, Amerika Serikat.
Dua puluh tahun setelah ia mengungkapkan, ramalan itu terjadi. Banyak sekali santri NU yang menjadi doktor dan profesor. Tidak hanya hasil didikan di dalam negeri, tapi juga perguruan tinggi kenamaan di Barat. Menjadi ahli ilmu nonagama.
BACA JUGA:Santriwati Bersenjata, Mengapa Heboh?
BACA JUGA:Santripreneur
Salah satunya Hasanudin Ali. Ia adalah pendiri dan CEO Alvara Research Center. Salah satu lembaga riset kenamaan di Indonesia saat ini. Yang hasil risetnya telah banyak menjadi rujukan lembaga di dalam dan luar negeri.
Ia hanya salah satu yang menekuni jalan data sebagai profesi dan keahliannya. ”Saya tertarik dengan angka sejak di SMA Assa’adah Pondok Pesantren Qomaruddin, Bungah, Gresik,” kisah Hasanudin Ali.
Sejak tahun 1970-an akhir, memang banyak pondok pesantren yang menyediakan kelas pendidikan formal. Itu karena tuntutan masyarakat dan karena arus formalisasi pendidikan yang dianut pemerintah.
BACA JUGA:PBNU dan Wajah Baru Santri
BACA JUGA:Jihad dan Perjuangan Santri di Kota Pahlawan
Sejak saat itu, mulai banyak santri –bahkan para putra-putri kiai– yang berpikir meneruskan studinya ke sekolah umum. Termasuk Hasanudin Ali. Setelah lulus SMA di ponpes, ia mengikuti tes UMPTN masuk Jurusan Statistika ITS, Surabaya. Tahun 1994. Diterima.
Saya lupa menanyakan apakah sejak mahasiswa ia sudah aktif di organisasi kemahasiswaan yang berafiliasi dengan NU atau belum. Seperti PMII. Yang jelas, ia kemudian aktif di GP Ansor sejak 2014. Itu adalah organisasi pemuda NU yang otonom.
Setelah lulus, 19 April 2012. Memulai lembaga riset sosial politik. Kiprah pertamanya, ia melakukan riset politik dalam Pemilihan Presiden Republik Indonesia 2014 yang dimenangi pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Setelah itu, terus berkiprah di riset politik untuk pilkada.
BACA JUGA:Potensi Besar Pesantren dan Kaum Santri (1): Sumber Inspirasi Dunia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: