Antara Butuh dan Penasaran: Mengapa Kita Menonton Review Barang yang Tidak Diperlukan?

Antara Butuh dan Penasaran: Mengapa Kita Menonton Review Barang yang Tidak Diperlukan?

lebih dari 50% pengguna internet menonton video ulasan produk bahkan saat mereka tidak berniat membeli barang tersebut. --Pinterest

HARIAN DISWAY - Seorang pekerja kantoran membuka YouTube setelah makan siang, lalu terpaku pada video ulasan kamera mirrorless terbaru.

Padahal, ia tidak sedang mencari kamera, tidak pula berencana membeli dalam waktu dekat. Mengapa video itu menarik perhatiannya? Kenapa banyak orang meluangkan waktu menonton review barang yang sama sekali tidak mereka butuhkan?

Fenomena ini bukan hal baru, apalagi di era digital. Platform seperti YouTube, TikTok, hingga Instagram dipenuhi konten yang menampilkan unboxing, ulasan gawai, atau rekomendasi barang dengan sudut pandang personal.

BACA JUGA: Hasil Lelang Barang Rampasan Negara Capai Rp 1,5 M

Menurut laporan Think with Google, lebih dari 50 persen pengguna internet menonton video ulasan produk bahkan saat mereka tidak berniat membeli barang tersebut.

Ada beberapa alasan psikologis dan sosial mengapa hal ini terjadi. Salah satunya adalah dorongan rasa ingin tahu. Dalam psikologi kognitif, ini dikenal sebagai epistemic curiosity, keinginan manusia untuk memperoleh informasi meski tidak memiliki tujuan praktis.

Profesor George Loewenstein dari Carnegie Mellon University menyebut bahwa rasa penasaran muncul ketika ada gap (celah) antara pengetahuan yang kita miliki dan informasi yang ingin kita ketahui.

BACA JUGA: Alasan Di Balik Kebiasaan Membeli Barang yang Tidak Dibutuhkan

Otak manusia secara alami terdorong untuk menutup celah ini, yang pada gilirannya memotivasi kita untuk mencari informasi baru. Fenomena ini dikenal sebagai Information Gap Theory yang pertama kali diperkenalkan dalam penelitiannya pada 1994.

Video ulasan sering menyajikan informasi baru, visual menarik, serta narasi yang menggugah. Proses ini merangsang sistem dopamin di otak, memberikan sensasi menyenangkan layaknya menonton serial favorit.

Aktivitas ini juga tergolong low-effort entertainment, mudah diakses, tidak menuntut energi besar, dan terasa bermanfaat karena memberikan informasi.


epistemic curiosity, keinginan manusia untuk memperoleh informasi meski tidak memiliki tujuan praktis.--Pinterest

BACA JUGA: 10 Barang yang Wajib Dibawa saat Perjalanan Mudik

Selain itu, menonton review bisa memberi kepuasan substitusi. Istilah ini sering digunakan dalam kajian ekonomi perilaku, ketika seseorang merasa cukup hanya dengan melihat pengalaman orang lain tanpa harus mengalaminya langsung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: