Khofifah Targetkan 0 Persen Kemiskinan Ekstrem di Jatim Pada Tahun 2026

Khofifah Targetkan 0 Persen Kemiskinan Ekstrem di Jatim Pada Tahun 2026

Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf (kanan) bersama Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa (dua kanan) saat berada di di Universitas Negeri Malang (UM), Jumat 2 Mei 2025.-Biro Adpim Pemprov Jatim-

HARIAN DISWAY - Kemiskinan ekstrem masih menjadi PR terbesar pemprov Jatim. Berbagai upaya dilakukan untuk mengurangi tingkat kemiskinan yang terjadi di provinsi tersebut.

Salah satunya dengan berkolaborasi dengan Kementerian Sosial RI dan pilar-pilar sosial di masyarakat 

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, penurunan kemiskinan ini merupakan target pemprov Jatim dan pemerintah pusat.

Di Jatim, penurunan kemiskinan ini tertuang dalam Nawa Bhakti Satya. Yakni Jatim Sejahtera. Juga sejalan dengan Asta Cita keenam dan program hasil terbaik cepat (PHTC)/Quick Wins 5.

“Arahan Presiden Prabowo Subianto agar semua elemen bersinergi menurunkan kemiskinan ekstrem. Targetnya sampai 0 persen di 2026. Salah satu langkah yang kita ambil adalah dengan harmonisasi bersama pilar-pilar sosial,” kata Khofifah, Sabtu, 3 Mei 2025.

Ketika kolaborasi antara Pemprov Jatim dengan pilar sosial ini dilakukan, Khofifah optimis, target angka nol persen untuk kemiskinan ekstrem di Bumi Mojopahit di 2026 pun bisa terealisasi.

BACA JUGA: Menteri Sosial Gus Ipul Nilai Kakek Prabowo Layak Diberi Gelar Pahlawan, Pionir Kedaulatan Ekonomi Indonesia

“Tapi ini tidak akan bisa kita capai jika pilar-pilar sosial kita tidak disejahterakan dan kita perhatikan. Karena merekalah yang turun langsung di garda terdepan di lapangan. Harus dimulai dengan membuat pilar-pilar sosial tersenyum dahulu. Sehingga mereka bisa membuat orang lain tersenyum,” ucap Khofifah.

Pilar-pilar sosial di Jawa timur terdiri dari SDM PKH sebanyak 5.262 orang, TKSK 666 orang, dan Tagana 1.820 orang. Tagana dan TKSK sudah mendapatkan jaminan sosial ketenagakerjaan. Didukung dari APBD Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Mereka juga diberikan penguatan. Caranya dengan peningkatan kapasitas, revitalisasi keanggotaan dan pemenuhan sarana operasional. Lalu, pemberian perlindungan kesejahteraan (BPJS-TK), BPJS Kesehatan dan pemberian sertifikat dan reward.

BACA JUGA: Cek NIK KTP Penerima Bansos PKH, BPNT, dan PIP 2025 secara Online di cekbansos.kemensos.go.id

Reward itu diberikan kepada 1.900 orang Tagana, 666 orang TKSK, 6.149 orang Karang Taruna, 5.120 orang PSM, 166 orang Pelopor Perdamaian, 3.125 orang Pendamping PKH yang mendampingi PKH Plus.

Khofifah mengungkapkan, dana yang dialokasikan dari APBD untuk mendukung hal tersebut antara lain tali asih TKSK selama 12 bulan sebesar Rp3,96 miliar, tali asih Tagana selama 12 bulan sebesar Rp 5,73 miliar. 

Lalu ada honor pendamping pasung sebesar Rp 720 Juta, bantuan transport PKH Plus sebesar Rp 12,1 miliar, BPJS TKSK satu tahun sebesar Rp 43,15 juta, dan BPJS Tagana selama satu tahun sebesar Rp 383,04 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: