Eksotika Bromo 2025 Hadir Kembali, Sajikan Simfoni Budaya, Alam, dan Spiritualitas di Tengah Lautan Pasir

Eksotika Bromo 2025 Hadir Kembali, Sajikan Simfoni Budaya, Alam, dan Spiritualitas di Tengah Lautan Pasir

Eksotika Bromo 2024 (2): Suku Tengger tampilkan Bumi Hila Hila. Kelompok seni Suku Tengger mementaskan drama berjudul Cikal Bakal Bumi Hila Hila.-Boy Slamet-HARIAN DISWAY

Harmoni bunyi yang mengalun di tengah lanskap megah Bromo menjadi simbol kuat pertemuan lintas budaya. Semua itu melebur dalam semangat kebersamaan.

Salah satu suguhan utama tahun ini adalah Festival Perkusi Jawa Timuran. Menyajikan berbagai alat musik pukul tradisional dari penjuru Jawa Timur.

BACA JUGA:Prewedding Brutal Buyarkan Acara Eksotika Bromo 2023

Musik Tong Tong dari Madura akan tampil. Juga perkusi khas Tengger. Anda sudah tahu, suku Tengger adalah suku yang mendiami empat kawasan lereng Bromo.

Musik perkusif khas Tengger pun sarat nuansa spiritual. Membawa pesan mendalam tentang hubungan manusia dengan alam dan leluhur.

Mengusung tema Ruwat Rawat Segoro Gunung, Eksotika Bromo 2025 mengajak masyarakat untuk merenungkan pentingnya menjaga keseimbangan alam dan warisan budaya.


Rikki-rikki Balasuji, tarian khas Makassar yang tampil dalam Eksotika Bromo 2024. Berkisah tentang seseorang yang mengirim hantaran untuk pertunangan.-Boy Slamet-HARIAN DISWAY

BACA JUGA:Tradisi Lima Tahunan Upacara Unan-Unan, Upaya Melibatkan Pemuda dalam Melestarikan Budaya Tengger

“Ruwat” dimaknai sebagai bentuk pembersihan dari energi negatif. Sementara “Rawat” menjadi simbol pengabdian untuk melestarikan apa yang telah diwariskan oleh nenek moyang.

"Segoro Gunung" menyimbolkan lautan pasir dan gunung-gemunung serta perbukitan di Bromo. Sebagai pemberi hidup bagi masyarakat sekitar. Juga sebagai pencetus munculnya peradaban Tengger yang adi luhung.

“Yang paling khas dari Eksotika Bromo tentu saja pertunjukan kolosal Kidung Tengger,” tutur Afifa Prasetya, ketua penyelenggara.

BACA JUGA:Ceria dan Guyub, Begini Potret Yadnya Karo, Hari Besar Suku Tengger

Pertunjukan itu mengangkat legenda rakyat Joko Seger dan Roro Anteng dalam bentuk sendratari megah.

Melalui gerak tari yang anggun dan musik tradisional, kisah cinta dan keteguhan masyarakat Tengger disuarakan kembali di tengah alam Bromo yang sakral.

Festival itu juga dilengkapi dengan edukasi budaya melalui berbagai kegiatan pendukung. Salah satunya adalah Workshop Fotografi yang akan digelar pada 19 Mei 2025.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: