Eksotika Bromo 2025 Hadir Kembali, Sajikan Simfoni Budaya, Alam, dan Spiritualitas di Tengah Lautan Pasir

Eksotika Bromo 2025 Hadir Kembali, Sajikan Simfoni Budaya, Alam, dan Spiritualitas di Tengah Lautan Pasir

Eksotika Bromo 2024 (2): Suku Tengger tampilkan Bumi Hila Hila. Kelompok seni Suku Tengger mementaskan drama berjudul Cikal Bakal Bumi Hila Hila.-Boy Slamet-HARIAN DISWAY

BACA JUGA:Pengenalan Toleransi Beragama, Warga Suku Tengger Berdialog dengan Mahasiswa PMM Untag Surabaya

Workshop itu menghadirkan fotografer profesional. Seperti Rahmad Hidayat, Hendy T Purnomo, dan Fendi Siregar.

Dalam sesi itu, para peserta diajak memahami teknik memotret alam dan budaya secara artistik dan profesional.

Festival kemudian dilanjutkan dengan rangkaian perlombaan pada 21-22 Juni 2025 yang melibatkan komunitas seni dan masyarakat lokal.


Daul Pamekasan Madura. Kelompok musik yang tampil dalam Eksotika Bromo. Para pemain musik bermain sembari menaiki kendaraan hias.-Boy Slamet-HARIAN DISWAY

BACA JUGA:Tradisi Upacara Kematian dalam Suku Tengger (1): Dalan Padhang, Papan Jembar

Berbagai kompetisi seperti tari tradisional, musik daerah, dan pertunjukan budaya lainnya akan menjadi panggung untuk menggali dan menampilkan talenta lokal. Sekaligus memperkuat identitas budaya Jawa Timur.

"Pada 21-22 Juni tersebut, berbagai penampil dari berbagai daerah di Indonesia akan unjuk gigi. Termasuk pertunjukan kolosal Kidung Tengger yang akan digelar dua kali," ungkap Heri.

Eksotika Bromo 2025 sekaligus sebagai ajakan untuk merenungi kembali hubungan kita dengan alam, leluhur, dan jati diri bangsa.

BACA JUGA:Tradisi Upacara Kematian dalam Suku Tengger (2-Habis): Undang Ruh Leluhur

Setiap denting gamelan dan derap kaki penari adalah bentuk doa yang mengalir ke semesta.

Dalam lanskap megah Bromo, festival itu adalah upaya kuat untuk menjaga warisan budaya. Menjaga, merawat, dan melestarikan. Demi generasi mendatang. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: