TNI Tembak Mati 18 Anggota OPM dalam Operasi di Intan Jaya

TNI Tembak Mati 18 Anggota OPM dalam Operasi di Intan Jaya

Barang bukti yang disita TNI usai operasi di Intan Jaya meliputi senjata api, amunisi, bendera Bintang Kejora, puluhan ponsel, laptop, dan atribut separatis OPM.--website TNI

HARIAN DISWAY - Sebanyak 18 anggota kelompok separatis bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) tewas dalam operasi militer yang dilakukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, pada Rabu 14 Mei 2025. 

Operasi ini berlangsung sejak pukul 04.00 hingga 05.00 WIT dan menyasar lima titik rawan, yakni Kampung Titigi, Ndugusiga, Jaindapa, Sugapa Lama, dan Zanamba.

Dalam operasi gabungan yang dilaksanakan secara profesional dan terukur oleh Satgas Habema TNI, wilayah Sugapa Lama dan Kampung Bambu Kuning berhasil dibersihkan dari keberadaan kelompok separatis yang dipimpinan Daniel Aibon Kogoya, Undius Kogoya, dan Josua Waker. 


Dalam sebuah operasi pada Sabtu 10 Mei, pimpinan OPM tewas di Puncak Papua.-dok disway-

BACA JUGA:TPNPB-OPM Bongkar Alasan Tembak Mati Eks Kapolsek Mulia

Dansatgas Media Koops Habema, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono menyatakan bahwa seluruh personel TNI dalam keadaan aman dan tidak ada korban jiwa dari pihak militer. 

Selain itu, Kapuspen TNI, Mayjen TNI Kristomei Sianturi, menegaskan bahwa tujuan utama operasi ini adalah untuk melindungi masyarakat dari ancaman kelompok bersenjata yang selama ini kerap menebar teror di wilayah tersebut dan kelangsungan pembangunan

"TNI hadir bukan untuk menakut-nakuti, tetapi untuk memberikan rasa aman dan melindungi warga dari kekerasan dan intimidasi yang dilakukan oleh kelompok separatis," tegasnya di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, dikutip dari website TNI.

BACA JUGA:TPNPB-OPM Tembak Eks Kapolsek Mulia Hingga Tewas

Dalam penggerebekan tersebut, TNI juga menyita berbagai barang bukti. Antara lain satu pucuk senjata organik jenis AK-47, satu senjata rakitan, puluhan butir amunisi, busur dan anak panah, bendera Bintang Kejora, serta alat komunikasi milik kelompok separatis.

Kehadiran TNI di Intan Jaya semula ditujukan untuk memberikan pelayanan kesehatan, edukasi, serta pengamanan proyek pembangunan jalan menuju Hitadipa. 

Namun, kegiatan tersebut justru dimanfaatkan oleh kelompok OPM untuk menyebarkan propaganda negatif dan menjadikan warga sebagai tameng hidup.

BACA JUGA:Puluhan Guru dan Tenaga Kesehatan Dievakuasi dari Yahukimo Pasca Serangan TPNPB-OPM

Kepala Suku Kampung Sugapa, Melianus Wandegau, menyampaikan kekecewaannya terhadap OPM yang telah memanipulasi masyarakat dengan janji-janji kesejahteraan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: