Jalan Berliku Mewujudkan Tujuan Pendidikan

ILUSTRASI Jalan Berliku Mewujudkan Tujuan Pendidikan.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
BACA JUGA:Pendidikan, Pemimpin, dan Kemajuan Bangsa
BACA JUGA:Catur Pusat Pendidikan ala Mendikdasmen
Di perguruan tinggi juga tidak lepas dari kasus pelangaran moral dan etika akademik, berupa plagiasi karya ilmiah atau ketidakjujuran dalam penelitian. Hancurnya etika di lingkungan pendidikan, apalagi disertai dengan penurunan skor PISA, memunculkan keraguan akan terwujudnya Indonesia Emas 2045.
PERUBAHAN YANG MEMBINGUNGKAN
Dalam mewujudkan tujuan pendidikan, pemerintah membuat kurikulum sebagai peta jalan yang akan membimbing para guru dalam pembelajaran. Sejak 2003 sampai sekarang, sudah ada empat kurikulum sebagai turunan dari UU Sisdiknas 2003. Yaitu, Kurikulum Merdeka, K-13, KBK, dan KTSP.
Seringnya pergantian kurikulum menimbulkan pemeo di masyarakat bahwa setiap ganti menteri ganti kurikulum. Pergantian kurikulum tersebut bisa membingungkan masyarakat dan para guru serta bisa menghambat terwujudnya tujuan pendidikan. Apalagi, jika pergantian tersebut tidak didasarkan pada evaluasi terhadap kurikulum sebelumnya, tetapi sekadar sensasi.
BACA JUGA:Etika dan Integritas Pendidikan: Pembelajaran dari Polemik Disertasi Bahlil Lahadalia
BACA JUGA:Dilema Moral dalam Pendidikan dan Politik
Sebagai peta jalan, perubahan kurikulum seharusnya didasarkan pada evaluasi atas pencapaian kurikulum sebelumnya sehingga peta tersebut menjadi jelas mengarah ke pencapaian tujuan pendidikan.
Ibarat jalan, jangan sampai perubahan kurikulum justru membuat jalan menjadi berliku, terjal, bahkan berputar-putar.
Perubahan memang sesuatu yang harus dilakukan. Bahkan, tidak adanya perubahan mengindikasikan tidak ada kemajuan. Namun, perubahan yang tidak berkelanjutan akan menghabiskan waktu dan biaya.
BACA JUGA:Isu UKT hingga Pendidikan Karakter: Catatan untuk Mendiktisaintek
BACA JUGA:Gotong Royong dalam Pendidikan
Saat ini Kemendikdasmen sedang menggodok kurikulum baru untuk menggantikan kurikulum sebelumnya. Mendikdasmen juga telah mengenalkan model pembelajaran baru yang dikenal dengan deep learning. Perubahan itu diharapkan akan mempercepat tercapainya tujuan pendidikan, bukan sebaliknya, malah menjauh dari tujuan yang diharapkan.
GURU SEBAGAI DRIVER
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: