Serangan Israel di Khan Yunis Tewaskan 9 Anak dari Pasangan Dokter Gaza

Tim penyelamat mengeluarkan tubuh korban dari bawah reruntuhan sebuah rumah keluarga Palestina di Jalur Gaza utara pada 23 Mei 2025. Sembilan anak dari pasangan dokter tewas akibat serangan udara Israel yang menghantam rumah mereka di Khan Yunis.--Bashar TALEB / AFP
BACA JUGA:Israel Luncurkan Operasi Militer Kereta Perang Gideon, Serangan di Gaza Akan Diperluas
Prosesi pemakaman sembilan anak itu digelar di halaman Rumah Sakit Nasser dan dihadiri kerabat serta warga yang berduka.
Rekaman AFP memperlihatkan jenazah-jenazah dibungkus kain putih, dibawa oleh petugas medis dan keluarga.
Selain serangan di rumah keluarga al-Najjar, serangan udara Israel sejak dini hari hingga Sabtu sore menewaskan sedikitnya 15 orang di beberapa lokasi lain di Gaza.
BACA JUGA:Warga Gaza Hadapi Kelaparan, 70 Persen Wilayah Tak Lagi Aman dari Pengeboman Israel
Korban termasuk pasangan suami istri dan dua anak mereka di kawasan Amal, Khan Yunis. Di sisi barat kota, lima warga lainnya tewas akibat serangan drone saat menunggu distribusi bantuan.
Militer Israel menyatakan telah menyerang lebih dari 100 target di Gaza dalam 24 jam terakhir.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, sejak operasi militer Israel dimulai kembali pada 18 Maret, sedikitnya 3.747 orang tewas. Jumlah total korban tewas sejak awal perang mencapai 53.901 orang, sebagian besar merupakan warga sipil.
BACA JUGA:120 Warga Gaza Tewas dalam Serangan Israel, Hamas Desak Masuknya Bantuan Sebagai Syarat Negosiasi
Anak laki-laki Palestina mengisi wadah dengan air di kamp Nuseirat di Jalur Gaza tengah pada 24 Mei 2025. Sembilan anak dari pasangan dokter tewas akibat serangan udara Israel yang menghantam rumah mereka di Khan Yunis, Gaza Selatan.--Eyad BABA / AFP
Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, menyebut warga Palestina sedang mengalami fase paling kejam dari perang ini.
Ia mendesak agar bantuan kemanusiaan segera dipercepat, mengingat blokade Israel telah menyebabkan krisis pangan, air bersih, dan obat-obatan.
Pemerintah Kota Gaza juga memperingatkan potensi krisis air berskala besar karena kekurangan bahan dan peralatan untuk memperbaiki infrastruktur yang rusak.
BACA JUGA:Israel Serang Rumah Sakit Eropa di Gaza, Klaim Jadi Markas Hamas
BACA JUGA:Israel Merudal RS Eropa di Gaza Incar Pemimpin Hamas, Direktur Sebut Tidak Ada Aktivitas Militer
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: