Tenang, Amerika Serikat Tak Selalu Menang Perang

Tenang, Amerika Serikat Tak Selalu Menang Perang

ILUSTRASI perang Israel-Iran.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

RENCANA keterlibatan langsung Amerika Serikat (AS) dalam perang IRAN melawan israel memunculkan banyak kekhawatiran. Dua di antaranya: eskalasi perang makin meluas dan upaya mencapai kemerdekaan serta kedaulatan sepenuhnya negara Palestina makin sulit diwujudkan. 

Namun, menengok catatan sejarah sejak Perang Dunia II, ternyata AS tidak selalu menang pada setiap keterlibatan mereka pada sebuah perang (war) maupun pertempuran (battle). 

Jadi, tak ada yang perlu dikhawatirkan jika memang pemerintahan Donald Trump akan terlibat langsung membela israel dalam perang melawan IRAN.

BACA JUGA:Tragedi Kemanusiaan di Gaza dan Hipokrisi Barat-Amerika Serikat

BACA JUGA:Amerika Serikat Alami Inflasi Tertinggi, Ekonomi Global Terancam

tel aviv jadi Debu

Superioritas militer israel sepertinya akan segera menjadi mitos dan masa lalu. Sejak berdiri sepihak pada 1948, baru sekarang kita melihat negeri yahudi yang didukung penuh Amerika Serikat dan Barat itu porak-poranda dihajar rudal. 

Kota pelabuhan haifa tak berdaya dan rata dengan tanah. Kota terbesar tel aviv jadi debu, terimpit reruntuhan bangunan akibat serangan rudal balistik REPUBLIK ISLAM IRAN.

Dunia terkejut. IRAN, negara yang diembargo Amerika Serikat dan Barat, bisa bertahan sebagai sebuah bangsa yang merdeka dan berdaulat. 

BACA JUGA:Iran vs Israel: The Clash of Wills (Pertarungan Kehendak)

BACA JUGA:Di Balik Jual Beli Serangan Israel-Iran

Meski pertumbuhan ekonomi negaranya tersendat-sendat karena berbagai restriksi global, IRAN tetap menjadi negara yang disegani di kawasan Teluk. Termasuk disegani dalam aspek kapabilitas dan kekuatan militer yang dimiliki. 

Iran sebelum revolusi 1979 adalah seperti sebuah negara ”boneka” bagi kepentingan Barat, terutama Amerika Serikat dan Inggris. Di bawah kepemimpinan Syah Reza Pahlevi, Iran berteman baik dengan Barat dan tentu saja israel. 

Bahkan, Iran menjadi negara Arab pertama yang mengakui berdirinya negara israel. Karena itu, dalam tiga perang besar antara negara-negara Arab dengan Israel pada 1948, 1967 (Perang Enam Hari), dan 1973 (Perang Yom Kippur), Iran tidak terlibat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: