4 Cara Menyembuhkan Attachment Injury: Penyakit yang Diderita Harry Vaughan dalam Asmara Gen Z

Tokoh Harry Vaughan dalam sinetron Asmara Gen Z yang mengalami attachment injury, luka batin akibat kehilangan figur kelekatan. --TikTok
HARIAN DISWAY - Sinetron Asmara Gen Z bukan sekadar suguhan romansa remaja. Di balik dialog manis dan dinamika cinta khas anak SMA, sinetron ini perlahan menyentuh isu yang lebih dalam, kesehatan mental.
Tidak hanya melalui karakter utama seperti Mohan yang dikaitkan dengan PTSD atau Aqeela dengan BPD, baru-baru ini sorotan publik justru tertuju pada sosok yang terlihat paling tenang: Harry Vaughan.
Harry bukan karakter yang mudah dibaca. Ia tenang, dewasa, bijak, dan penuh pengertian. Namun, perlahan penonton mulai meraba sesuatu yang tak biasa. Di balik ketenangannya, Harry menyimpan luka masa kecil.
BACA JUGA: 4 Gejala PTSD: Penyakit yang Diderita Karakter Mohan di Sinetron Asmara Gen Z
Ia kehilangan kedua orang tua dan adiknya dalam usia yang masih sangat belia. Momen inilah yang melahirkan banyak spekulasi dari penonton bahwa Harry mengalami attachment injury, luka batin akibat kehilangan figur kelekatan.
Secara psikologis, attachment injury merujuk pada gangguan emosional yang terbentuk ketika seseorang mengalami kekecewaan besar atau kehilangan dalam hubungan yang sangat penting, terutama di masa kanak-kanak.
BACA JUGA: 5 TIp Mengatasi Relapse Phase di Kalangan Gen Z
Trauma ini dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk membangun dan mempertahankan hubungan yang sehat di kemudian hari. Harry tumbuh tanpa dukungan keluarga inti.
Situasi ini menciptakan pola kelekatan yang tidak aman, di mana seseorang merasa kesulitan untuk mempercayai bahwa hubungan bisa bertahan, atau bahwa dirinya pantas dicintai tanpa syarat.
Dalam narasi Asmara Gen Z, hal ini mulai terlihat dari cara Harry merespons interaksi dengan Aqeela. Ia terlihat sangat perhatian, namun mudah tersentuh dan cepat merasa gelisah saat hubungannya tampak renggang, meskipun hanya sesaat.
BACA JUGA: The Ambition Paradox, Mindset Gen Z dalam Dunia Kerja
Dalam adegan-adegan tertentu, Harry menunjukkan tanda-tanda overchecking, memastikan berkali-kali apakah Aqeela marah, kecewa, atau sedang menjauh. Reaksi ini bukan semata bentuk cinta berlebihan.
Melainkan cerminan dari ketakutan akan kehilangan. Tak sedikit penonton yang menyadari betapa dalam sebenarnya luka Harry, dan bagaimana ia menutupi kegelisahan itu dengan sikap dewasa yang terlihat kuat di permukaan.
Secara ilmiah, pola kelekatan seperti ini dapat mendorong munculnya paranoid ringan, yaitu perasaan curiga atau ketakutan tanpa alasan jelas bahwa seseorang akan meninggalkan atau menyakiti dirinya.
Harry Vaughan dalam sinetron Asmara Gen Z yang tumbuh tanpa dukungan keluarga inti. --TikTok
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: