Jalan Menuju Cahaya: Pameran Seni Rupa Lintang Lima dalam Rasa Rasaning Karsa

Pembukaan Pameran Seni Rupa Lintang Lima berjudul Rasa Rasaning Karsa di Galeri Merah Putih pada Sabtu, 28 Juni 2025.--Istimewa
Berobjek kerbau, Evrie mengambil judul Menang Ora Kondang Kalah Malah Wirang, Sapa Sira Sapa Ingsun, Kebo Bule Mati Setra, Krida Lumahing Asta, dan Jaman Iku Owah Gingsir. Bergaya simbolik, Yosi tajam menawarkan kritikan-kritikan halus dalam Tikus Phiti Anoto Baris, Tembang Limbuk Cangik, Nyolong Roso, Ngumbah Pepeteng, dan Ndulang Kinasih.
Tara memberi judul empat karyanya dengan Satemahing Lelaku, Lintang ing Loka, Mulat Sarira Hangrasa Wani, dan Ajining Diri Saka Lathi. Sementara Yanz sangat jelas membawa idiom-idiom Jawa seperti Sukma Sejati, Sedulur Papat Lima Pancer, Kinanthi, dan Maskumambang.
BACA JUGA: Wisma Jerman Gelar Pameran Lukisan La Wet oleh Daniel Kho, Serukan Pentingnya Keseimbangan Alam
Pilihan-pilihan tema yang njawani itu tentu bukan sekadar menyesuaikan tema pameran tapi juga pepeling (peringatan) yang penting bagi masing-masing. Menjadi pesan yang dibawa oleh masing-masing perupa untuk menerjemahkan makna Rasa Rasaning Karsa.
Melihat karya-karya tersebut, Ketua Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup-SDA MUI Jatim itu makin antusias mengulasnya. Sambil berkeliling, ia berdiskusi intens dengan masing-masing perupa.
”Saya senang semua berbau Jawa. Ya ini yang namanya njawani. Semoga mereka seperti pesan dalam prasasti peresmian yang saya tulis; mencahaya perupa Indonesia,” tegas Prof Jojo. (*)
*) Mahasiswa magang dari Prodi Sastra Inggris, Universitas Negeri Surabaya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: