Panen Raya di Lapas Bojonegoro, Kakanwil Turun Langsung ke Sawah: SAE 23,7 Hektar Jadi Lumbung Kemandirian

Panen Raya di Lapas Bojonegoro, Kakanwil Turun Langsung ke Sawah: SAE 23,7 Hektar Jadi Lumbung Kemandirian

Kakanwil Ditjenpas Jawa Timur Kadiyono mengemudikan sendiri mesin penggiling padi sebagai aksi simbolik yang mencerminkan keberpihakan pada pembinaan yang menyentuh akar rumput.-Humas Kemenkumham Jatim-

“Kami dorong warga binaan menghasilkan produk pertanian yang bisa dipasarkan. Ini bekal untuk hidup mandiri saat bebas nanti,” tuturnya.

Program SAE Lapas Bojonegoro kini menjadi model nasional, dengan pendekatan pembinaan berbasis ekonomi produktif. 

SAE telah menjelma menjadi bagian dari ekosistem ketahanan pangan lokal.

BACA JUGA:Kanwil DJP Jatim II Kembangkan UMKM Penyandang Difabel Sidoarjo

“Ketahanan pangan harus jadi gerakan bersama. Lapas bisa jadi pionir, dan itu sudah dibuktikan di Bojonegoro,” tegas Kadiyono.

Dengan konsep terintegrasi antara pertanian, perikanan, dan peternakan, Lapas Bojonegoro telah membuktikan bahwa pembinaan warga binaan tak harus berhenti pada pengamanan. Ia bisa dan harus melahirkan pemberdayaan.

BACA JUGA:Komisi XIII DPR RI Sambangi Kanwil Kemenkum Jatim, Bahas Revisi UU Perlindungan Saksi dan Korban

Panen raya ini diharapkan menjadi titik tolak bagi satuan kerja pemasyarakatan lain di Indonesia untuk mengembangkan program serupa. 

Konsep SAE mampu menjawab dua hal sekaligus: mendidik warga binaan dan memberi kontribusi nyata pada masyarakat.

Di tengah berbagai tantangan pemasyarakatan, kisah sukses Lapas Bojonegoro menjadi bukti bahwa penjara bisa menjadi ladang harapan secara harfiah maupun simbolik. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: