Tender Notes Aditya Novali: Uang Kertas Jadi Arsip Bergerak di ARTJOG 2025

Tender Notes Aditya Novali: Uang Kertas Jadi Arsip Bergerak di ARTJOG 2025

Tender Notes, karya Aditya Novali yang meramu makna uang dalam sudut pandang sejarah dan makna. --ARTJOG

Lebih jauh, karya ini menjembatani dimensi pribadi dan kolektif: uang kertas memang massal, tapi sejarah dan identitasnya bisa berbeda ketika dikupas individu melalui interaksi lukisan.

BACA JUGA:Performa ARTJOG 2025 Hadir dalam Format yang Lebih Terbuka dan Interaktif

BACA JUGA:Kementerian Ekraf Beri Apresiasi pada Pameran Seni ARTJOG sebagai Wujud Ekonomi Kreatif


Aditya Novali juga menangkap kritik lewat karyanya yang bertajuk Tender Notes. --ARTJOG

Dia menukik pada pertanyaan: kepemilikan narasi sejarah bangsa berdasar uang—apakah itu hanya milik otoritas pusat atau milik semua warga yang dapat memberi tafsir baru?

Niatan semacam ini sejalan dengan kuratorial Motif: Amalan, yang hendak membaca kembali praktik artistik sebagai tindakan estetik sekaligus sosial—sebuah amalan yang bisa memberi kebaikan bermakna, melebihi estetika murni.

Pendekatan rotatable painting ini membuat Tender Notes bukan hanya dilihat, tapi diaktifkan oleh publik yang hadir. Inilah seni yang mengajak bukan hanya mata, tapi tubuh untuk bergerak—menggeser panel, mengubah komposisi, dan terlibat langsung dalam proses penciptaan narasi.

Secara filosofis, karya Aditya membisikan bahwa nilai sejarah dan kebangsaan tidaklah monolitik. Setiap rotasi panel menandai kemungkinan tafsir, sebanyak orang yang melihatnya.

BACA JUGA:ARTJOG Kids Mengajak Anak Belajar Lewat Seni, Bukan Sekadar Menggambar

BACA JUGA:ARTJOG 2025 Jadi Amalan Seni Bagi Seniman dan Sarana Menumbuhkan Kemanusiaan

Ia pun menegaskan bahwa kita semua, melalui imajinasi dan partisipasi aktif, berperan dalam mencipta nilai bagi materi yang dulu kita anggap biasa: uang kertas.

Akhirnya, Tender Notes bukan hanya karya visual—ia adalah ruang dialog tentang ingatan kolektif, materialitas, dan amalan baru untuk membaca kebangsaan. Ia menegaskan bahwa di tengah gemerlap estetika, seni dapat menawarkan refleksi yang halus namun tajam. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: