Fakta Menarik Law and the City: Drama Hukum yang Menandai Comeback Lee Jong Suk

Fakta Menarik Law and the City: Drama Hukum yang Menandai Comeback Lee Jong Suk

Poster official Drakor Law and the City--x @Ljsfeels

HARIAN DISWAY - Ketika Law and the City mulai tayang pada 5 Juli 2025 lewat saluran tvN dan platform global Disney+ serta Viki, publik langsung menyadari satu hal: ini bukan sekadar drama hukum biasa.

Di balik narasi kasus-kasus rumit dan strategi persidangan, drama ini menjadi medium penting bagi kembalinya aktor papan atas Lee Jong Suk, yang telah menepi selama tiga tahun terakhir, sekaligus reuni pertamanya dengan sutradara Park Seung‑woo setelah sukses lewat drama W delapan tahun lalu.

Lee Jong Suk berperan sebagai Ahn Ju‑hyeong, seorang pengacara senior dengan logika tajam dan sembilan tahun pengalaman di firma besar Kyungmin.

Berbeda dari karakter idealis di Big Mouth, Ju‑hyeong digambarkan sebagai sosok pragmatis yang menjalani pekerjaan tanpa bermimpi mendirikan firma sendiri.

Sudah nyaman dengan kesehariannya, seluruh prinsip dan rasa amannya mulai goyah ketika rekan-rekan muda, termasuk Kang Hui‑ji (Moon Ga‑young), bergabung dan menghadirkan konflik nilai dan emosi baru. 

Drama ini mengambil latar di Seocho Judicial Town, sebuah distrik hukum yang nyaris identik dengan kehidupan pengacara di Korea Selatan.

Setting ini bukan sekadar visual, melainkan merujuk pada pengalaman nyata—ketika naskahnya ditulis oleh Lee Seung‑hyun, pengacara aktif yang memahami seluk-beluk profesi ini.

Itu sebabnya adegan makan siang bersama tim “Associate Lawyers Avengers” terasa autentik, menggambarkan persahabatan dan tekanan kerja dalam dunia hukum yang kompetitif.

BACA JUGA: Sinopsis Drakor Bitch X Rich Season 2: Diamonds, Dendam, dan Drama

BACA JUGA: 7 Fakta Menarik Drakor Bitch X Rich Season 2, Karakter Baru Bikin Seru

Kemunculan Moon Ga‑young sebagai Kang Hui‑ji memang memecah ketegangan. Perannya sebagai pengacara junior yang penuh semangat dan percaya bahwa satu orang bisa mengubah dunia menciptakan daya tarik besar, terutama dalam interaksinya dengan Ju‑hyeong.

Chemistry keduanya terasa alami bahkan sejak pembacaan naskah pertama, menyalakan ekspektasi romansa hati-hati, alami dan cerdas.

Drama ini juga mengundang perhatian karena sutradaranya, Park Seung‑woo, kembali menggarap proyek serius setelah vakum empat tahun pasca Kairos (2020) dan Adamas (2022).

Ia membawa gaya visual dan pace yang matang, memfokuskan cerita pada keseharian di kantor hukum dan bukan sekadar momen di ruang sidang. Di tangannya, kasus-kasus tampak hidup dan tak kehilangan kedekatan emosional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: