Eri Cahyadi Buka Peluang Bus Trans Jatim Masuk Surabaya, Asal Tak Ganggu Layanan yang Sudah Eksis
Suasana Bus Cakraningrat Trans Jatim rute Bangkalan Surabaya usai berangkat dari Terminal Purabaya, Surabaya_Kamis, 3 Oktober 2024.-Dinar Mahkota Parameswari-
SURABAYA, HARIAN DISWAY - Wali Kota SURABAYA Eri Cahyadi membuka kemungkinan integrasi penuh antara Bus Suroboyo dan Bus Trans Jatim.
Namun, ia menegaskan, skema integrasi itu harus adil. Harus melindungi sopir dan trayek yang sudah ada.
”Integrasi boleh. Tapi jangan sampai transportasi baru masuk, yang lama malah mati,” ujarnya, Rabu, 23 Juli 2025.
Anda sudah tahu, rencana pengoperasian layanan Trans Jatim Koridor VII yang melintasi wilayah Kota Surabaya belum mendapatkan izin untuk masuk ke Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ).
Eri beralasan, banyak sopir Bus Suroboyo dan angkutan eksisting lainnya yang sudah menggantungkan hidup dari trayek ini. Mereka punya izin, punya jalur, dan punya pendapatan tetap.
"Kalau tiba-tiba ada moda baru masuk, terus pendapatannya anjlok, sopirnya bagaimana? Bayarannya dari mana? Jangan sampai mereka kehilangan mata pencaharian," imbuhnya.
Eri pun mengusulkan skenario integrasi antarmoda transportasi. Sebagai contoh, penumpang dari luar kota turun di terminal, lalu dilanjutkan dengan Bus Suroboyo ke tujuan akhir.
Misalnya, penumpang dari Malang naik Trans Jatim, turun di Terminal Purabaya. Lalu dilanjut ke pusat kota Surabaya pakai Bus Suroboyo. “Itu baru namanya integrasi,” katanya.
BACA JUGA:Organda Surabaya : Kami Justru Senang TransJatim Masuk TIJ
BACA JUGA:Bus Trans Jatim Koridor VII Segera Beroperasi, Hubungkan Sidoarjo-Gresik-Surabaya
Namun, integrasi antarmoda transportasi itu harus dihitung dengan matang.
Termasuk tarif yang transparan dan tidak memberatkan masyarakat. ”Kalau mau integrasi, silakan. Tapi yang sudah berjalan, jangan diganggu,” tegas Eri.
Ia meminta, moda baru seperti Trans Jatim tidak langsung memotong trayek yang sudah eksis. Harus ada koordinasi, ada pembagian peran, dan ada perlindungan bagi pelaku transportasi lokal.
“Jangan sampai ada yang mati. Karena ini soal penghidupan orang banyak,” ujar Ketua Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: