Cegah KLB Rabies, Pemerintah Indonesia Berikan Bantuan 2000 Vial Vaksin Anti Rabies ke Timor-Leste

Cegah KLB Rabies, Pemerintah Indonesia Berikan Bantuan 2000 Vial Vaksin Anti Rabies ke Timor-Leste

Kerjasama Indonesia-Timor Leste, pemberian 2000 vial vaksin anti rabies oleh kemenkes RI--web resmi kemenkes RI

HARIAN DISWAY - Pemerintah Indonesia melalui Kementrian Kesehatan (Kemenkes) mendistribusikan 2000 vial vaksin anti rabies kepada Pemerintah Demokratik Timor-Leste bentuk respon Pemerintah Indonesia untuk penanggulangan wabah rabies yang terjadi di negara tersebut.

Bantuan ini diberikan atas permintaan resmi Pemerintah Timor-Leste guna mengendalikan Kejadian Luar Biasa (KLB) rabies yang ditetapkan di negara tersebut.

BACA JUGA:Terobosan Vaksin Baru Cegah Kanker Payudara: Harapan Masa Depan

Sekretaris Direktorat Jenderal Penanggulangan Penyakit (P2) Kemenkes Andi Saguni mengatakan bahwa pemberian vaksin ini dapat membantu mempercepat pengendalian rabies di Timor-Leste, yang umumnya ditularkan melalui hewan berdarah panas seperti anjing dan kucing.

Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), rabies merupakan salah satu penyakit zoonosis mematikan yang menyebabkan 35.000–50.000 kematian setiap tahun.

10 juta orang menerima vaksin anti rabies setiap tahunnya. Saat ini lebih dari 3,3 miliar orang tinggal di wilayah endemic rabies, menjadikan penyakit ini sebagai tantangan Kesehatan masyarakat yang kompleks serta lintas sektor.

BACA JUGA:1.600 Warga Timika Telah Terima Vaksin Qdenga: Langkah Nyata Tangkal DBD

Perwakilan Konsulat Timor-Leste, Cesaltina da Silva da Costa, menyampaikan apresiasi atas bantuan tersebut.

“Kami berharap koordinasi fasilitas karantina di perbatasan dapat ditingkatkan dengan dukungan instansi terkait di Indonesia,” ujarnya.

Bantuan ini diharapkan menjadi langkah awal dari kolaborasi kesehatan lintas batas yang lebih luas, berkelanjutan, dan strategis, dalam mewujudkan kawasan Asia Tenggara yang lebih sehat, aman, dan bebas rabies.(*)

*)Mahasiswa magang prodi Sastra Indonesisa, Universitas Negeri Surabaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: