Jika Prancis Bergabung, Total 148 Negara Akui Palestina, Sisa 46

Para pendukung Palestins mengibarkan bendera Palestina di Beirut International Airport--Ibrahim AMRO / AFP
HARIAN DISWAY - Hingga tahun 2025, tercatat 147 dari 193 negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mengakui kedaulatan Palestina sebagai negara.
Dengan masuknya Prancis sebagai negara yang mendukung, makan akan ada 148 negara telah mengakui kedaulatan Palestina atau setara dengan 75% negara anggota PBB.
Negara-negara yang mengakui Palestina umumnya berada di wilayah Afrika, Timur Tengah, Eropa Timur, dan Asia, termasuk Asia Tenggara.
Sedangkan, tersisa 46 negara anggota PBB yang belum mengakui kedaulatan Palestina. Hingga kini, semua anggota G7 kecuali Prancis masih belum mengakui kedaulatan Palestina.
Sedangkan 9 negara G20, termasuk Inggris, AS, Australia, Kanada, Itali, Jepang, dan Korea Selatan juga belum menyerukan dukungan mereka.
BACA JUGA:Bocah Palestina Tewas Ditembak Tentara Israel, Ambulan dan Pertolongan Media Dihalangi
BACA JUGA:Warga Israel Marah Dengar Kabar Prancis Akan Akui Palestina
Pengakuan kedaulatan sebuah negara merupakan langkah yang sangat krusial dalam mendirikan sebuah negara. Dengan pengakuan internasional tersebut, sebuah negara dapat membentuk suatu hubungan diplomatis dengan negara lainnya.
Pengakuan kedaulatan ini memberikan dampak yang signifikan terhadap Palestina sebagai negara.
Salah satunya adalah memperkuat kedudukannya subjek hukum internasional dan juga dapat menjadi anggota tetap PBB, karena Palestina selama ini hanya berstatus sebagai negara pengamat.
Apabila Palestina berhasil menjadi anggota PBB, maka negara tersebut akan mendapatkan hak untuk memberikan suara dalam PBB.
Kilas Balik Sejarah Pengakuan Palestina
Pada 15 November 1988, Yasser Arafat, ketua Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) mendeklarasikan kemerdekaan Palestina yang kemudian diakui oleh 80 negara.
Pada 2011, semua negara Afrika kecuali Eritrea dan Kamerun mengakui kedaulatan Palestina.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: bbc news