Motif Pembunuhan ASN BPS Halmahera Timur: Pejudol Bayar Mahal

Motif Pembunuhan ASN BPS Halmahera Timur: Pejudol Bayar Mahal

ILUSTRASI Motif Pembunuhan ASN BPS Halmahera Timur: Pejudol Bayar Mahal.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Polisi menyimpulkan, Aditya Hanafi, 27, membunuh teman kerjanya di BPS Halmahera Timur, Tiwi, 30, akibat kecanduan judi online (judol). Karena kecanduan, ia kalah judi, banyak utang, akhirnya membunuh Tiwi bermotif perampokan. Kasus itu menambah jumlah penjahat korban judol.

KECANDUAN selalu berkonotasi buruk. Umumnya kecanduan miras, narkoba, seks, atau apa pun yang memicu otak untuk terus melakukan hal berulang. Termasuk kecanduan judi. Dampaknya bisa jadi pembunuh.

Di kasus Hanafi, menurut hasil penyidikan polisi, pemicu ia membunuh Tiwi ada dua. Yakni, kecanduan judol sehingga banyak utang dan terdesak biaya nikah. Saat membunuh, ia akan menikahi gadis inisial A dan tak punya biaya.

BACA JUGA:Menguak Epistemologi Judi Online (Judol)

BACA JUGA:Manuver Info Budi Arie dalam Kasus Judol

Kapolsek Maba Selatan Ipda Habiem Rahmadya, kepada wartawan, menjelaskan bahwa pelaku telah merencanakan aksinya dengan matang. ”Akibat ia terdesak banyak utang akibat kalah judol dan untuk memenuhi biaya nikah,” katanya.

Kronologi kejadian sudah saya tulis di Harian Disway, Jumat, 8 Agustus 2025. Sebagai tinjauan, ringkasnya begini:

Hanafi, calon istrinya A, dan korban Tiwi sama-sama ASN di Badan Pusat Statistik (BPS) Halmahera Timur di Kota Maba, Halmahera Timur, Maluku Utara. Tiwi dan A tinggal di mes dinas BPS, serumah beda kamar. Hanafi tinggal terpisah.

BACA JUGA:Putaran Uang Judol

BACA JUGA:Budi Arie Setiadi Dibela Projo di Kasus Judol

Rabu, 16 Juli 2025, Hanafi mendadak menghilang dari kebersamaan dengan A di Ternate. Semula mereka bersama. Tahu-tahu Hanafi menghilang, dan saat HP-nya dihubungi A, Hanafi beralasan sedang kecelakaan di Kota Maba. Jarak antara Ternate dan Maba sekitar 621 kilometer.

Sebenarnya, Hanafi masuk ke mes BPS, lalu masuk ke kamar A. Ia masuk dengan menggunakan kunci yang sudah digandakan. Hanafi ngumpet di kamar itu, mengintai Tiwi di kamar sebelah. Tiwi tidak tahu Hanafi ada di situ. 

Tiga hari Hanafi mengintai Tiwi. Tentu saja, Tiwi tidak selalu berada di kamar karena dia rutin ke kantor. Dia rutin berangkat pagi pulang sore. Sedangkan Hanafi menetap di kamar.

BACA JUGA:Seribu Situs Judol, Wani Piro?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: