Yordan M Batara Goa: Politik Belum Ideal, Tapi Pancasila Selalu Jadi Jawaban

Politisi PDI Perjuangan, Yordan M Batara Goa saat penyerapan aspirasi masyarakat.-PDIP Jatim-
SURABAYA, HARIAN DISWAY – Dinamika politik Indonesia dinilai masih jauh dari kata ideal. Kompleksitas sebagai negara kepulauan menjadi salah satu faktor utama yang membuat pembangunan tidak bisa berjalan semudah membalik telapak tangan.
Hal itu disampaikan Politisi PDI Perjuangan, Yordan M Batara Goa, saat diwawancarai Harian Disway, Minggu, 17 Agustus 2025.
"Ya politik kita memang masih jauh dari yang ideal. Namun memang kondisi Indonesia ini juga kondisi yang khusus, yang spesifik. Artinya kita mau ambil dari daerah-daerah lain yang kita terapkan di Indonesia juga tidak mudah," ujar Yordan.
Sebagai akademisi yang mengajar ilmu politik dan Pancasila, Yordan menekankan bahwa karakteristik Indonesia berbeda dengan negara-negara lain. Kondisi geografis yang berupa kepulauan berimplikasi pada distribusi kebutuhan dasar masyarakat.
BACA JUGA:Yordan Fokus Benahi PDIP Surabaya Demi Kembalikan Kejayaan di Pemilu
BACA JUGA:Hasto Jabat Sekjen PDIP Tiga Kali Berturut-turut, Kini Didampingi 2 Wakil Baru
"Kondisi kepulauan ini menyebabkan distribusi barang dan jasa tidak bisa serta merta terjadi begitu saja. Distribusi guru hingga dokter, itu semua pergerakannya tidak semudah negara yang berbasis pada daerah. Atau negara yang kecil ya, misalnya Singapura. Singapura itu yang luar biasa loh katanya, tapi dia negara yang kecil. Meskipun tetap ada hal mendasar yang tetap bisa kita implementasikan misalnya penguatan sumber daya manusia, penegakan hukum. Jadi memang kita harus terus belajar karena dunia politik di Indonesia ini menurut saya masih belum menemukan titik penduduknya," jelas lulusan S2 Universitas Gadjah Mada (UGM) tersebut.
Menurut Yordan, peta kekuasaan di Indonesia terus mengalami pergeseran. Jika dahulu eksekutif sangat dominan, pascareformasi giliran legislatif yang lebih berkuasa, dan kini justru yudikatif yang semakin menonjol.
Nah, kata dia, kesejahteraan rakyat tetap bergantung pada bagaimana para elite politik mengambil keputusan dengan melibatkan berbagai aspek.
"Itu tantangan kita supaya sesuai. Kita kan ingin Indonesia sejahtera, ujung-ujungnya kan itu. Nah, bagaimana caranya? Kita bisa belajar dari negara lain, belajar dari daerah lain, belajar dari teori-teori yang ada. Kemudian kita wujudkan dalam pengambilan keputusan di bidang politik," tutur anggota Komisi A DPRD Jatim itu.
BACA JUGA:Hasto Kembali Jabat Sekjen PDIP 2025–2030
BACA JUGA:FPDIP Jawa Timur: Distribusi Anggaran Harus Berdasar Prevalensi Stunting Daerah
Meski politik penuh dinamika, Yordan menegaskan Pancasila tetap menjadi dasar dan arah bagi bangsa Indonesia.
"Pancasila itu akan tetap selalu relevan. Maka sesungguhnya apa yang kami lakukan, apa yang diperjuangkan oleh partai, maupun setelahnya apa yang diperjuangkan oleh masyarakat ini menuju sila kelima itu, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Ini adalah suatu kondisi di mana semua rakyat sejahtera dan kesejahteraannya relatif merata. Tidak ada kesenjangan sosial yang mencolok, tidak ada kemiskinan, apalagi kemiskinan yang merajalela," pungkasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: