Dukun Pengganda Uang dari Tegal, Jateng: Pernah Bunuh Sembilan Orang

ILUSTRASI Dukun Pengganda Uang dari Tegal, Jateng: Pernah Bunuh Sembilan Orang.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Dukun pengganda uang, Iskandar alias Ibin, 63, membunuh sembilan orang pada 2004 di Tegal, Jateng. Ia dihukum 20 tahun penjara, bebas 2019 karena remisi. Kini ia tersangka pembunuh suami istri Muhammad Rosikhi, 37, dan Nur Azizah Turokhmah, 34, warga Pemalang, Jateng. Ternyata masih ada yang percaya Dukun pengganda uang.
DUKUN masih dipercaya mayoritas warga Indonesia. Dan, di tengah rakyat miskin tapi banyak maunya ini, dukun pengganda uang tetap punya konsumen.
Dalam konferensi pers di Mapolda Jateng, Rabu, 20 Agustus 2025, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jateng Kombes Dwi Subagio menjelaskan, tersangka Ibin residivis kasus yang sama.
BACA JUGA:Dukun yang Seolah-olah
BACA JUGA:Mutilasi Dukun Lintrik
Pada 2004 Ibin membunuh sembilan konsumen pengganda uang kepadanya. Tidak sekaligus, tetapi berkali-kali sampai sembilan kali. Ia divonis hukuman 20 tahun penjara.
Kombes Dwi: ”Tersangka menghuni LP Nusakambangan. Pada 2019 ia bebas hukuman karena dapat aneka remisi.”
Pada 2024 Ibin nyaris membunuh seorang pria lagi, inisial AE. Motifnya sama dengan yang sebelumnya. Syarat yang ditentukan Ibin, konsumen setor uang kepadanya. Uang itu akan digandakan melalui ritual perdukunan. Ternyata gagal lagi.
Ketika konsumen gencar meminta uangnya kembali, Ibin melakukan ritual akhir: konsumen disuruh minum kopi pemberiannya. Syaratnya, kopi harus diminum di tengah malam selewat pukul 00.00. Ibin dan AE minum kopi bersama di suatu tempat sepi. Ada dua gelas kopi bikinan Ibin.
BACA JUGA:Dukun Pesugihan Habisi Pasien: Tragedi Malam Jumat Pon
BACA JUGA:Pembunuhan Mojosari, Tersangka Dukun dan Aji Pesugihan
Untungnya, waktu itu konsumen AE curiga. Ia mau minum kopi itu, asalkan ditukar dengan kopi Ibin. Seketika, Ibin marah. Konsumen pun marah. Mereka berkelahi. Karena Ibin lebih tua (tahun lalu usianya 62) daripada konsumen usia 36, Ibin kalah dan lari.
Saat Ibin lari, sampai di jalan raya, ia ditabrak truk, kena kaki. Lukanya sampai sekarang belum sembuh. Sebab, ia pengidap diabetes. Maka, ketika dihadirkan di konferensi pers kemarin, ia duduk di kursi roda.
Kini Ibin disangkakan membunuh Rosikhi dan Azizah. Berdasar pengakuan Ibin ke polisi, kronologinya demikian:
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: