Etika Bisnis Nusantara: Spirit Ekonomi Madura Ate Ta’ Ajhina

ILUSTRASI Etika Bisnis Nusantara: Spirit Ekonomi Madura Ate Ta’ Ajhina.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
DI BAWAH terik matahari Pulau Madura, kristal-kristal garam putih berkilau di tambak, seolah menegaskan betapa kerasnya hidup yang dijalani masyarakatnya. Dari sanalah lahir spirit ekonomi khas Madura. Yaitu, kerja keras, ketangguhan, dan keberanian yang sejak lama membentuk identitas sekaligus etika bisnis mereka.
Di antara mosaik etnis yang ada di Indonesia, Madura memiliki posisi yang unik lantaran sering diasosiasikan dengan ketangguhan, keberanian, dan kegigihan dalam mencari nafkah.
Dalam konteks Indonesia sebagai bangsa multietnis, kisah Madura menghadirkan refleksi berharga bahwa nilai lokal dapat menjadi modal strategis dalam menghadapi tantangan global.
BACA JUGA:Ekspektasi vs Realitas: Ketika Klaim Bisnis Lebih Banyak Dramanya
BACA JUGA:Spirit Bisnis Warung Madura
ATE TA’ AJHINA HARGA DIRI SEBAGAI KOMPAS BISNIS
Spirit ekonomi Madura lahir dari kondisi geografis dan historis yang menuntut adaptasi tinggi. Lahan yang terbatas dan cenderung kering mendorong masyarakatnya untuk berani merantau, mengambil peluang baru, dan bertahan di tengah persaingan ketat.
Nilai kerja keras tanpa kenal lelah (jhâ’ jhâ’), pantang menyerah (tangghâl ajâ’), dan solidaritas komunitas menjadi modal utama yang menopang keberhasilan mereka.
Bagi orang Madura, ate ta’ ajhina (harga diri tidak boleh digadaikan) adalah prinsip utama. Dalam praktik bisnis, hal itu berarti menepati janji, menjaga kualitas, dan bertanggung jawab meskipun harus merugi.
BACA JUGA:Bisnis Digital Bebas Masalah? Mulai dari Perlindungan Hak Cipta!
BACA JUGA:Awas, Jangan Asal Berbisnis kalau Belum Tahu Green Washing!
Harga diri bukan hanya soal individu, melainkan juga marwah keluarga, kampung halaman, bahkan etnis. Maka, tak heran, pengusaha Madura rela berutang ke kerabat atau menjual aset agar usaha tetap berjalan tanpa mencederai reputasi.
Etika itu sekaligus membedakan mereka dari praktik bisnis modern yang kerap mengutamakan keuntungan instan. Bagi masyarakat Madura, integritas justru adalah investasi jangka panjang. Pelanggan kembali tidak hanya karena harga atau produk, tetapi karena percaya pada amanah yang dijaga.
PILAR-PILAR ETIKA BISNIS MADURA
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: