Tip Tetap Waras di Tengah Riuhnya Informasi Demo di Media Sosial

Sangat penting untuk mengetahui bagaimana cara menyikapi dan mengatasi trigger agar kesehatan mental tetap terjaga di tengah panasnya timeline. --Pinterest
HARIAN DISWAY - Di era digital, media sosial telah menjadi ruang publik untuk mencari informasi sekaligus mengekspresikan diri.
Saat terjadi demo atau peristiwa besar lainnya, linimasa biasanya dipenuhi dengan unggahan, foto, hingga video viral.
Tapi derasnya arus informasi tersebut tidak selalu memberikan dampak positif. Bagi sebagian orang, konten-konten itu justru dapat memicu rasa cemas, lelah, bahkan menimbulkan rasa trauma bagi yang pernah mengalaminya.
BACA JUGA:Digital Detox Challenge: Tantangan Lepas Gadget yang Menarik untuk Dicoba
Fenomena itu sering disebut dengan istilah “trigger.” Yaitu kondisi ketika seseorang merasa terganggu secara emosional akibat terpapar suatu informasi tertentu.
Dalam konteks demo, informasi yang padat, visual yang intens, dan opini publik yang beragam bisa menimbulkan rasa stres yang berlebih.
Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui bagaimana cara menyikapi dan mengatasi trigger agar kesehatan mental tetap terjaga di tengah panasnya timeline.
BACA JUGA:Digital Detox, Rehat Sejenak dari Teknologi Demi Mengurangi Stress
Alasan Informasi Bisa Jadi Trigger
Media sosial bekerja dengan algoritma yang selalu menampilkan konten yang relevan dengan konten apa yang sering dilihat atau dibagikan. --Pinterest
Media sosial bekerja dengan algoritma yang selalu menampilkan konten yang relevan dengan konten apa yang sering dilihat atau dibagikan. Akibatnya, saat suatu isu tengah ramai diperbincangkan, ada perasaan “terjebak” di satu kondisi tersebut.
Gambar-gambar kondisi lokasi demo, para korban, video situasi demo, hingga komentar penuh emosi memperburuk kondisi psikologis. Terutama bagi mereka yang sensitif terhadap kondisi sosial.
Kesulitan untuk lepas dari media sosial dapat memicu overthinking, rasa takut, bahkan menurunkan produktivitas sehari-hari. --Pinterest
Selain itu, sifat media sosial yang begitu praktis dan serba instan menyebabkan kesulitan ketika ingin menarik jarak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: