Sekeluarga di Indramayu Ditanam di Pekarangan: Telapak Kaki Menyembul

Sekeluarga di Indramayu Ditanam di Pekarangan: Telapak Kaki Menyembul

ILUSTRASI Sekeluarga di Indramayu Ditanam di Pekarangan: Telapak Kaki Menyembul.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

BACA JUGA:Pembunuhan gegara Utang Koperasi Rp 500 Ribu: Miskin Bikin Orang Jahat?

Akhirnya, ditemukan Budi, Euis, dan dua anak perempuan mereka, Ratu Khairunissa, 7 tahun, dan bayi bernama Bela, 10 bulan. Semua di satu lubang itu.

Kasihumas Polres Indramayu AKP Tarno kepada wartawan, Rabu, 3 September 2025, mengatakan, lima mayat itu segera dikirim ke RS Bhayangkara Indramayu Losarang untuk diperiksa. 

Tidak ada kamera CCTV di rumah itu. Di halaman belakang, polisi menemukan cangkul bekas alat gali tanah, ember plastik, dan kain seprai penuh bercak darah. Di dalam rumah, polisi mengamati kondisi kamar tidur yang berantakan bekas diacak-acak. Tidak ditemukan HP satu pun.

BACA JUGA:Pembunuhan Driver Ojol Asal Sidoarjo di Gresik: Pelaku Pancing Korban

BACA JUGA:Pembunuhan Suami oleh Istri di Kalimantan Selatan (Kalsel): Berebut Relasi Kuasa

Berdasar keterangan pihak keluarga, mobil milik Sahroni, Toyota Camry hitam nomor polisi E 2640 P, tidak ada di garasi. Belum diperinci harta lainnya yang hilang. 

Diduga kuat, itu korban pembunuhan. Polisi menduga, perampokan disertai pembunuhan. Namun, belum ditemukan alat bunuh korban.

Tarno: ”Untuk motif dugaan pembunuhan masih kami dalami. Apakah itu perampokan atau hal lain. Bisa saja pelaku membikin seolah-olah itu perampokan. Kami masih mendalami.”

Di hari itu juga lima saksi dimintai keterangan polisi. Mereka adalah pihak keluarga dekat serta para tetangga. Polisi belum menemukan saksi mata. Semua penghuni rumah meninggal.

Tetangga menceritakan, pada Jumat siang, 29 Agustus 2025, Sahroni diketahui salat Jumat di masjid agung di dekat rumahnya. Esoknya, sampai mayat ditemukan, para tetangga tidak melihat Sahroni maupun keluarganya.

Saksi penjual ayam goreng di dekat rumah korban mengatakan, Sabtu sore, 30 Agustus 2025, Sahroni membeli ayam goreng di dekat rumahnya. Si penjual sudah akrab dengan Sahroni. 

Penjual mengatakan, ”Pak Sahroni waktu itu beli ayam cukup banyak, melebihi jumlah keluarga di rumahnya. Sempat saya tanya, kok banyak, Pak? Dijawab, karena ada tamu.”

Kabar itu ramai di medsos. Seperti biasa, aneka spekulasi bertaburan. Ada yang bilang itu soal rebutan warisan. Ada yang mencurigai sopir keluarga Sahroni. Si sopir tidak ada di tempat karena hanya datang saat dipanggil keluarga Sahroni. Biasanya untuk mengantar Sahroni atau membantu Budi yang berdagang telur.

Tarno: ”Kami menampung semua informasi dari masyarakat. Informasi sekecil apa pun, petunjuk apa pun akan kami dalami dan kami tindak lanjuti.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: