PHK Massal Gudang Garam Picu Alarm Ekonomi: Rokok Ilegal dan Cukai Jadi Biang Kerok

PHK Massal Gudang Garam Picu Alarm Ekonomi: Rokok Ilegal dan Cukai Jadi Biang Kerok

PT Gudang Garam Tbk (GGRM)--

BACA JUGA:Menko Airlangga Ingatkan Risiko PHK Massal Imbas Tarif Trump

Bhima menekankan pentingnya pendekatan yang lebih berimbang, seperti ekstensifikasi atau perluasan objek cukai baru, daripada terus menekan industri yang telah terbukti menyerap banyak tenaga kerja.

“Akibatnya, alih-alih meningkatkan pendapatan negara, justru malah mendorong pertumbuhan pasar gelap,” jelasnya.

BACA JUGA:11 Juta Rokok Ilegal Senilai Rp 16,6 Miliar Dimusnahkan

Ia juga menyerukan agar pemerintah meninjau ulang strategi cukai tembakau.

Fokus kebijakan, menurutnya, seharusnya diarahkan pada penegakan hukum terhadap rokok ilegal dan penyusunan regulasi yang lebih proporsional, bukan sekadar mengejar target penerimaan negara.

BACA JUGA:DJP Jawa Timur dan Kejati Jatim Perkuat Sinergi untuk Tegakkan Hukum Pajak dan Berantas Rokok Ilegal

Di sisi lain, dampak PHK massal Gudang Garam tidak hanya dirasakan oleh para pekerja, tetapi juga berpotensi menciptakan efek domino terhadap ekonomi lokal, khususnya di Kediri, Jawa Timur, yang menjadi basis operasional perusahaan.

Dr. Budi memperingatkan bahwa kehilangan pekerjaan dalam jumlah besar akan menurunkan daya beli masyarakat, melemahkan sektor usaha mikro, dan memperlambat roda ekonomi daerah.

BACA JUGA:500 Ribu Batang Rokok Ilegal Disita di Surabaya, Nilainya Capai Rp 750 Juta

Ia mendesak pemerintah dan pemangku kepentingan untuk segera mengambil langkah strategis guna mengatasi persoalan ini.

“Ini bukan sekadar masalah internal perusahaan, tetapi juga masalah nasional yang perlu disikapi dengan serius. Jika tidak, akan ada gelombang PHK serupa di industri lain yang menghadapi tantangan serupa,” ujarnya.(*)

*) Mahasiswa magang dari Prodi English for Creative Industry Universitas Kristen Petra

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: