BEM Unsri Buka Hotline Darurat untuk Korban Perpeloncoan di Ospek

BEM Unsri buka hotline aduan dan konseling sebagai respons atas sorotan publik dan desakan perlindungan terhadap korban.--
HARIAN DISWAY - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Sriwijaya (Unsri) resmi membuka layanan hotline aduan dan konseling bagi mahasiswa baru yang menjadi korban perpeloncoan.
Inisiatif itu muncul sebagai respons atas sorotan publik terhadap dugaan kekerasan dan pelecehan yang terjadi di Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Unsri.
BACA JUGA:Viral Video Mahasiswa Baru Unsri Dipaksa Cium Kening, Kampus Langsung Ambil Tindakan
Ketua BEM Unsri Pasha Fazillah Afap menjelaskan bahwa hotline tersebut dirancang sebagai ruang aman bagi mahasiswa yang mengalami intimidasi selama masa orientasi.
Selain menjadi saluran pelaporan, layanan ini juga menyediakan pendampingan psikologis bagi korban.
BACA JUGA:Himateta Dibekukan Usai Viral Video Maba Cium Kening, Unsri Tegas Sikapi Kasus Ospek
BEM Unsri turut menegaskan penolakannya terhadap segala bentuk kekerasan yang mencederai nilai-nilai pendidikan.
Pasha menyebut kampus seharusnya menjadi lingkungan yang mendukung pertumbuhan intelektual dan bebas dari praktik merendahkan martabat mahasiswa.
BACA JUGA:Unsri Periksa 15 Mahasiswa Senior Imbas Viral Maba Dipaksa Cium Kening saat Ospek
“BEM Unsri akan mengawal dan mendukung seluruh proses hukum sesuai peraturan perundang-undangan,” tegasnya pada Selasa, 23 September 2025.
Lebih lanjut, BEM Unsri mendesak pihak universitas agar memberikan perlindungan menyeluruh kepada korban, termasuk dukungan fisik dan psikis.
BACA JUGA:Rektor Unsri Tanggapi Penganiayaan Dokter Koas: Bentuk Tim Investigasi dan Dukung Penegakan Hukum
Hal tersebut dinilai krusial agar proses pengungkapan kasus tidak terhambat oleh rasa takut atau tekanan.
“Kami mengharapkan pimpinan UNSRI segera mengambil langkah konkret agar kekerasan di kampus tidak lagi terjadi,” imbuh Pasha.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: