Komedi Hari Komedi: Cak Suro Andalkan Jurus Tai Chi Master di Tengah Disrupsi

CAK SURO dan Eko Londo dalam episode Jembatan Merah yang tayang di kanal YouTube Cak Suro lima tahun lalu.--YouTube
HARIAN DISWAY - Mungkin tidak banyak yang mengenal atau pernah mendengar nama Heri Suryono. Tapi, lain soal jika yang disebut adalah nama panggungnya. Cak Suro. Siapa tak kenal?
Cak Suro adalah pelawak senior Surabaya yang sudah lama menggeluti drama komedi. Bahkan, sampai sekarang. Sejak kecil, lelaki asal Surabaya itu sudah lucu. Ia rajin mengikuti lomba-lomba lawak di kampungnya.
Memasuki masa SMA, kelucuannya makin kentara. Apalagi, ia bergaul dengan teman-teman dari circle lawak yang salah satu anggotanya adalah Cak Silo. Saat itu, Cak Silo sedang hits dan punya program lawak Galarama di TVRI.
ADU LAWAK dengan Sule, dilakoni Cak Suro saat sering menjadi bintang tamu acara komedi di televisi.--YouTube
BACA JUGA:Ambyar! Musik dan Dagelan Cak Suro Hangatkan Balai Pemuda
BACA JUGA:Duka Dunia Lawak, Komedian Eko Londo Meninggal Dunia
Dari Cak Silo, Cak Suro banyak belajar. Ia sering memperhatikan Cak Silo dan kawan-kawannya saat melawak. Sampai kemudian, Cak Suro dipercaya untuk mengisi program Ngelantur di stasiun televisi JTV.
Alumnus Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta itu lantas bikin grup lawak bersama Tatok.
Saat itu, Cak Suro membawakan drama komedi semi stand up. Ada celetukan kocak dan anekdot dalam pementasannya.
Seiring berjalannya waktu, ia merambah layar kaca nasional sebagai bintang tamu. Cak Suro mengambil job sinetron-sinetron komedi dan mengisi program televisi nasional. Misalnya, Ini Talkshow di NET TV dan Republik Mimpi di Metro TV.
Tentang pelawak daerah yang belakangan seolah berhenti muncul, Cak Suro punya pendapat sendiri. “Mengapa sekitar 10-20 tahun ini tidak nongol grup lawak di daerah?” kata Cak Suro dalam wawancara dengan Harian Disway pada Rabu, 24 September 2025.
BACA JUGA:Kenangan tentang Maestro Ludruk Surabaya Cak Sapari; Dagelannya Dikangeni Tetangga Kampung
BACA JUGA:Canda Maestro Ludruk Cak Sapari, Tetap Guyon Meski Sakit
“Kan tempat berlatihnya itu ada 3 syarat. Harus ada penonton, panggung, dan sound,” lanjut salah satu pemeran pendukung sinetron Mariam Mikrolet itu. Saat ini, tiga unsur utama itu sudah menguap.
Panggung lawak nyaris tak ada lagi. Penonton televisi (tempat lawak diakomodasi sebagai tontonan) juga jumlahnya kian menyusut.
Sebagaimana industri hiburan lain, lawak pun terkena disrupsi. Kini, melawak dilakukan di depan layar ponsel dan layar kamera. Panggungnya adalah media sosial (medsos). Maka, sebagai pelawak yang pantang menyerah, Cak Suro pun hijrah ke layar ponsel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: