Pembunuhan Pelacur Hamil di Lendosis, Palembang: Terakhir, Salim ke Suami

ILUSTRASI Pembunuhan Pelacur Hamil di Lendosis, Palembang: Terakhir, Salim ke Suami.-Arya-Harian Disway-
Pembunuhan wanita hamil di Hotel Lendosis, Palembang, membelah persepsi publik. Sisi negatif, wanita itu, Anti Puspita Sari, 22, open booking order alias pelacur. Sisi positif, Anti juga driver ojol, pencari nafkah keluarga. Suami Anti, Adi Rosadi, 35, office boy di sebuah mal Palembang. Ia tak tahu istrinya open BO.
PELAKU terduga pembunuh Anti, Febrianto, 22, bekerja sebagai buruh harian lepas. Antara pelaku dan korban tidak saling kenal tatap muka. Mereka kenal via online. Mereka bertemu muka di saat pembunuhan.
Kapolrestabes Palembang Kombespol Harryo Sugihartono kepada wartawan, Kamis, 16 Oktober 2025, menjelaskan, berdasar hasil penyidikan, pelaku bukan suami korban. Mereka check in di Lendosis, Jumat, 10 Oktober 2026, pukul 16.00 WIB.
Harryo: ”Kemudian, pelaku keluar dari kamar, mengunci pintu kamar dari luar, pada sekitar pukul 18.00. Setelah itu, ia tidak kelihatan kembali lagi.”
BACA JUGA:Pembunuhan Pelacur, Polisi Konsisten Buru Pelaku
BACA JUGA:Pelacur ABG Jakarta Barat vs Riset Kelly Allen
Berdasar pengakuan Febrianto kepada polisi, ia kenal Anti via medsos. Di situ Anti menyatakan open BO dengan tarif Rp300 ribu. Febrianto setuju membeli. Kemudian, mereka janjian bertemu di hotel tersebut pada hari itu. Mereka bertemu. Lantas, check in.
Dalam rekaman CCTV Hotel Lendosis yang beredar di Instagram @palembang_kucarkacir, Senin, 13 Oktober 2025, tampak wajah Febrianto menghadap CCTV. Ia melakukan pembayaran di kasir di awal check in.
Di situ Febrianto mengenakan sweter, bermasker diturunkan ke dagu. Gelagatnya, ia selalu memandang ke arah luar hotel. Di depannya ada perempuan yang membelakangi CCTV. Perempuan itu Anti. Berhijab pink dan mengenakan rok.
BACA JUGA:Harga Nyawa Pelacur Cirebon
BACA JUGA:Matinya Seorang Pelacur
Lalu, mereka masuk kamar 08 di lantai dua. Itulah kali terakhir Anti terlihat hidup.
Setelah Febrianto meninggalkan kamar, sekitar dua jam setelah check in, ia jalan menuju tempat parkir, menggondol motor milik Anti. Ternyata ia juga menggondol dua HP milik Anti saat masih di dalam kamar.
Sabtu, 11 Oktober 2025, pukul 12.30, petugas hotel mengetuk pintu kamar 08. Di dalam kamar tidak ada telepon sehingga konfirmasi check out melalui ketukan pintu. Ketukan itu tidak ditanggapi dari dalam meski petugas tahu bahwa ada seorang perempuan di dalam. Petugas pergi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: