Jaga Tradisi, Gerakkan Inovasi, Whani Darmawan Raih Anugerah Kebudayaan DIY 2025

Jaga Tradisi, Gerakkan Inovasi, Whani Darmawan Raih Anugerah Kebudayaan DIY 2025

WHANI HARI DARMAWAN menerima Anugerah Kebudayaan DIY 2025 kategori Upakarya Budaya di Bangsal Kepatihan pada Senin pagi, 1 Desember 2025.--Whani Darmawan untuk Harian Disway

HARIAN DISWAY - Pemerintah Daerah (Pemda) Daerah Istimewa Yogyakarta kembali menegaskan komitmennya dalam bidang kebudayaan. Anugerah Kebudayaan DIY 2025 dihelat di Bangsal Kepatihan, Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Senin pagi, 1 Desember 2025.

Penghargaan tersebut menjadi bentuk penghormatan kepada para pelaku budaya yang memiliki kontribusi signifikan dalam merawat, mengembangkan, dan memajukan kebudayaan DIY.

“Para pelaku budaya adalah penjaga harmoni kehidupan sebagaimana falsafah Memayu Hayuning Bawana. Kebudayaan merupakan cara kita merawat hubungan manusia, alam, dan nilai-nilai kemanusiaan,” kata Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X, dalam sambutannya.

Paku Alam X menegaskan budaya bukan hanya warisan masa lampau, tetapi juga kompas moral yang meneguhkan jati diri di tengah laju perubahan global.

BACA JUGA:Seni Jadi Amalan: Kilas Balik ARTJOG dari Surabaya ke Yogyakarta

BACA JUGA:Lintang Lima Terbentuk, Kelompok Perupa Yogyakarta Ini Langsung Gelar Pameran Perdana di Surabaya

Digitalisasi, urbanisasi, hingga meningkatnya mobilitas sosial menuntut adaptasi ekosistem budaya tanpa meninggalkan akar nilai yang menjadi identitas DIY.

“Pemda DIY menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh penerima Anugerah Kebudayaan DIY 2025. Semoga penghargaan ini menjadi penguat untuk terus berkarya serta menginspirasi generasi muda dalam memajukan kebudayaan Yogyakarta dengan bahasa zaman mereka,” tutur Paku Alam X.

Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY, Dian Lakshmi Pratiwi, menyatakan bahwa kategori penghargaan kali ini ada empat. Yakni, Anugerah Maha Adi Dharma Budaya, Anugerah Maha Bakti Budaya, Adikara Cipta Budaya, dan Upakarya Budaya

“Para pelaku budaya adalah penjaga identitas budaya sekaligus perawat nilai-nilai kebudayaan. Anugerah ini menjadi bentuk penghormatan dan dukungan negara terhadap peran mereka,” jelas Dian.

BACA JUGA:Dalam Satu Tanah, Kita Bertumbuh: Suara tentang Indonesia di Bentara Budaya

BACA JUGA:Pengaruh Budaya Korea Asing terhadap Keberlangsungan Budaya Lokal dan Pendidikan Karakter di Indonesia

Salah satu penerima Upakarya Budaya adalah pelakon dan seniman Whani Hari Dharmawan. Kepada Harian Disway, ia menyatakan sukacitanya saat menerima kabar baik tentang penganugerahan dari pemerintah DIY itu. 

"Saya senang karena kerja-kerja saya selama ini mendapatkan perhatian dan apresiasi," ungkapnya usai menerima penghargaan pada Senin. 

Sukacita juga dirasakan Olga Nareswara, putri Whani. Melalui Story pada akun Instagram-nya, dia mengucapkan selamat kepada sang ayah.

"Selamat, Paaa...," tulis Olga di atas foto Whani yang berbalut baju adat sembari memeluk penghargaannya.

BACA JUGA:Bawa Teater Tari The Wounded Cuts ke Rumah Banjarsari, Whani Dharmawan Refleksikan Pencarian Jati Diri

BACA JUGA:Tiga Buku Whani Dharmawan Dibahas dalam Acara Merayakan Permainan Tunggal

Lahir dan besar serta banyak berkiprah di Jogja, Whani bangga karena karyanya dipedulikan. Ketekunan dan kesetiaannya di jalur seni membuahkan penghargaan yang sepadan.

Sebelum merambah layar lebar dan tampil di pentas nasional, Whani berkecimpung di jagat teater dan panggung pertunjukan. Jogja menjadi panggung utamanya. Namun, kota-kota lain di Pulau Jawa juga menjadi bagian dari pementasannya.

Sebagai seniman yang juga budayawan, Whani juga bersinggungan dengan bidang seni selain pemeranan. Ia juga suka menulis--baik naskah maupun esai sastra--dan juga melukis.

"Dalam seni, tidak harus ada yang kalah. Semuanya bisa berselaras dan saling menumbuhkan. Anugerah ini menjadi penyemangat bagi saya untuk terus berkarya dan siap menjalani pembelajaran lebih lanjut," paparnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: