Rabu Gaul, Saat Jalan Surabaya Berubah Sirkuit

Rabu Gaul, Saat Jalan Surabaya Berubah Sirkuit

RAZIA balap liar yang dilakukan Sat Samapta Polrestabes Surabaya.-Dok. Sat Samapta Polrestabes Surabaya-

SURABAYA kota besar. Terbesar kedua setelah Jakarta. Nyaris kota ini tidak pernah tidur. Termasuk dari suara sepeda motor yang memecahkan kesunyian. Ada beberapa malam yang membuat Surabaya nyaris bising selama 24 jam.

Salah satunya adalah Rabu malam. Saat lampu jalan meredup, lalu lintas juga sepi, saat itu juga suara knalpot justru menguasai udara kota. Itulah kegiatan anak muda masa kini yang disebut Rabu gaul. Atau biasa dibilang Raul, ritual balap liar yang makin populer di kalangan pemuda pecinta kecepatan.

 

Balapan ini tidak punya arena tetap. Kadang di Jalan A. Yani, kadang pindah ke Jalan Diponegoro. Atau bergeser ke Panjang Jiwo dan Manyar-Kertajaya. Tergantung mana jalan yang paling mulus dan minim polisi. Biasanya mereka turun ke jalanan setelah lewat dini hari. Saat adrenalin lebih tinggi daripada logika keselamatan.

 

Tidak semua orang nyaman dengan adanya tradisi ini. Bagi warga yang hanya ingin pulang dengan aman, Raul bisa menjelma menjadi ancaman. Bukan hiburan. Seorang mahasiswa dari salah satu universitas di Surabaya, sebut saja Andini, Masih terekam jelas dalam ingatannya saat ia terjebak di tengah rombongan balap saat pulang rapat kampus saat dini hari.

BACA JUGA:Obrak 57 Lokasi Balap Liar, Amankan 697 Motor

BACA JUGA:Balap Liar dan Curanmor Surabaya Diklaim Menurun karena Razia Jam Malam

 

Motor Andini melaju sekitar 60 km/jam. Tidak terlalu cepat. Namun tiba-tiba segerombolan pembalap amatir menyalip rapat. menutup jalur dan membuatnya panik. “Aku sampai nunggu mereka bubar karena takut keserempet,” ucapnya sambil menepi cukup lama sebelum akhirnya berani melanjutkan perjalannya. Bagi Andini, Rabu Gaul bukan hanya soal anak muda yang mencari kesenangan. Atau menyalurkan hobi.

Kegiatan itu membuat orang lain merasa tidak aman. Bahkan bisa mengakibatkan kecelakaan yang berujung dengan kematian. Ia berharap jalan umum tetap menjadi jalan umum, bukan trek balap dadakan.

 

Cerita yang berbeda diutarakan oleh sebut saja Toni, yang sering terlibat dalam Rabu Gaul. Ia mengaku rutin mengikuti kegiatan uji nyali ini. Karena menurutnya ini adalah hobi yang tak tergantikan. “Setting motor (penyesuaian dan penyempurnaan komponen motor, Red), breng mesin (adu kecepatan dan ketahanan mesin motor, Red), lalu balapan sebentar dan lanjut ngopi bareng,” ucapnya dengan nada santai.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: